ThePhrase.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pelonggaran terkait protokol kesehatan pada Ramadhan dan Idul Fitri 2022. Hal ini dilakukan mengikuti perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang dinilai terus membaik.
Foto: Presiden Jokowi Menyampaikan Keterangan mengenai Kebijakan PPLN dan Panduan Protokol Kesehatan Ramadhan dan Idul Fitri (youtube.com/ Sekretariat Presiden)
Melalui keterangan yang disampaikan secara virtual dari di laman youtube resmi Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi menyatakan dengan situasi pandemi yang terus membaik, pemerintah berani untuk mengambil beberapa langkah pelonggaran.
“Situasi pandemi yang membaik juga membawa optimisme menjelang datangnya bulan suci Ramadhan,” ujar Jokowi.
Pelonggaran tersebut termasuk diizinkannya masyarakat muslim untuk kembali menjalankan ibadah salat tarawih berjamaah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, pemerintah juga memperbolehkan umat muslim untuk melaksanakan mudik Lebaran.
Namun, Jokowi menegaskan bahwa mudik Lebaran dapat dilakukan oleh masyarakat yang telah mendapatkan dua kali vaksin serta satu kali booster.
“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Presiden menambahkan, kegiatan buka bersama dan gelar griya (open house) bagi para pejabat dan pegawai pemerintah masih dilarang.
Meski pandemi Covid-19 di Indonesia telah membaik, Presiden Jokowi terus mengingatkan masyarakat akan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan dan berharap tren yang makin membaik ini dapat terus dipertahankan.
"Saya minta kita semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan, disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan jaga jarak," tandas Jokowi.
Perkembangan Covid-19 di Indonesia
Indonesia telah menunjukkan penurunan kasus harian dan aktif secara konsisten pada beberapa minggu belakangan ini. Per 24 Maret 2022, Indonesia mencatatkan 5.808 kasus harian, jumlah ini telah turun sangat drastis dari puncak kasus Omicron pada 16 Februari lalu, senyak 64.718 kasus.
Dengan penambahan kasus baru ini, Indonesia telah mencatatkan 5.986.830 kasus konfirmasi, dengan 155.977 kasus aktif, 12.586 dari hari sebelumnya.
Angka kesembuhan menunjukkan peningkatan sebanyak 18.272, sehingga angka kumulatifnya terus meningkat menjadi 5.676.510 orang.
Untuk program vaksinasi, Indonesia telah berhasil melakukan vaksinasi dosis pertama pada 195.450.519 orang atau 93,85 persen dari target. Sedangkan vaksinasi dosis kedua telah diterima oleh 156,465,415 orang atau 75,13 persen dari target. Untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster saat ini telah diterima oleh 18.273.009 orang atau sekitar 8,77 persen dari target. [nadira]