ThePhrase.id - Presiden RI, Prabowo Subianto melakukan reshuffle (perombakan) dalam Kabinet Merah Putih dan secara resmi telah melantik empat menteri dan satu wakil menteri baru untuk membantu pekerjaannya di sisa periode 2025-2029.
Kelimanya diambil sumpah di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (8/9) pagi, yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo.
Berikut profil kelima sosok tersebut:
1. Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan
Purbaya Yudhi Sadewa lahir di Bogor pada 7 Juli 1964. Ia merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan gelar Sarjana Teknik Elektro. Purbaya kemudian melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar MSc dan Ph.D dalam bidang Ilmu Ekonomi di Purdue University, Amerika Serikat (AS).
Purbaya Yudhi Sadewa memulai kariernya sebagai Field Engineer di Schlumberger (1989–1994), lalu beralih ke dunia riset ekonomi di Danareksa Research Institute, menjabat sebagai Senior Economist hingga akhirnya menjadi Chief Economist (2000–2013) dan Direktur Utama PT Danareksa Securities (2006–2008). Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Direksi PT Danareksa (2013–2015).
Di bidang pemerintahan, Purbaya pernah menjabat Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Perekonomian (2010–2014), anggota Komite Ekonomi Nasional, Deputi III di Kantor Staf Presiden (2015), dan Staf Khusus di Kemenko Polhukam serta Kemenko Maritim. Ia juga menjabat sebagai Deputi di Kemenko Maritim dan Investasi (2018–2020).
Pada 3 September 2020, ia dilantik sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Keppres No. 58/M Tahun 2020, menegaskan perannya dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Ia juga pernah menjadi komisaris di PT Inalum (Persero).
2. Mukhtarudin, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kepala Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI/Kepala BP2MI)
Mukhtarudin merupakan politikus Partai Golkar yang lahir di Pangkalan Bun pada 6 September 1964. Ia meraih gelar S1 Administrasi Negara Universitas Lambung Mangkurat (1988), telah tiga kali terpilih sebagai anggota DPR RI, yakni pada periode 2004–2009, 2019–2024, dan 2024–2029.
Sebelum dilantik sebagai menteri, Mukhtarudin menjabat sebagai anggota Komisi XII DPR RI dari dapil Kalimantan Tengah, yang membidangi sektor energi, sumber daya mineral, lingkungan hidup, dan investasi.
Karier politiknya dibangun bersama Partai Golkar. Ia pernah menjadi Wakil Ketua DPD II Golkar Kotawaringin Barat (2003–2008), dan kemudian menduduki berbagai posisi strategis di DPP Partai Golkar, termasuk Wakil Koordinator Provinsi Kalteng Bappilu, Wakil Ketua Korbid Pemilu Jawa dan Kalimantan, serta Ketua Bidang Penanganan Bencana Alam dan Sosial.
3. Ferry Juliantono, Menteri Koperasi
Ferry Juliantono menempuh pendidikan S1 juruan Akuntansi di Universitas Padjadjaran (1993), lalu meraih gelar Magister Ekonomi Politik Internasional (2006) dan Doktor Sosiologi (2015) dari Universitas Indonesia.
Sebelumnya, Ferry menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi, sampai akhirnya secara resmi menggantikan Budi Arie Setiadi sebagai pemimpin Kementerian Koperasi.
Ia memiliki pengalaman panjang di sektor koperasi. Sejak 2018, Ferry menjabat sebagai Sekretaris INDUK KUD dan sejak 2019 sebagai Wakil Ketua Dekopin. Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Inkopontren, Ketua Ikatan Alumni Unpad, dan Sekjen PP Syarikat Islam. Saat ini, ia adalah Komisaris PT Pertamina Patra Niaga.
Sebelumnya, Ferry pernah menjadi Ketua INKOPPAS dan Ketua Dewan Pengawas APPSI (2019–2022), serta Ketua Aspebindo (2010–2022).
Karier politiknya dimulai di Partai Demokrat (2010), sebelum bergabung dengan Partai Gerindra, tempat ia kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Massa.
4. Mochamad Irfan Yusuf, Menteri Haji dan Umrah
Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan, lahir di Jombang, 24 April 1962, adalah cucu pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari. Ia terpilih sebagai anggota DPR RI 2024–2029 dari Partai Gerindra, namun mengundurkan diri setelah ditunjuk sebagai Kepala BP Haji oleh Prabowo Subianto.
Pendidikan formalnya meliputi S1 dan S2 Administrasi Niaga di Universitas Brawijaya serta studi Manajemen Pendidikan Islam di UIN Malang.
Selain aktif di politik dan birokrasi, Gus Irfan juga terlibat dalam berbagai organisasi, yakni; Wakil Ketua RMI NU Jatim (2014), Wakil Ketua Lembaga Perekonomian NU (2015), Wakil Ketua Umum DPP Gerindra (2021), Ketua Umum Gerakan Muslim Indonesia Raya (2021), dan Dewan Mustasyar PWNU Jatim (2024).
Ia memiliki pengalaman panjang di bidang keuangan negara dan administrasi publik, yang menjadi modal penting dalam memimpin pengelolaan haji di Indonesia.
5. Dahnil Anzar Simanjuntak, Wakil Menteri Haji dan Umrah
Dahnil Anzar Simanjuntak, lahir 10 April 1982 di Langkat, Sumatera Utara, menempuh pendidikan S1 Akuntansi di ITB Ahmad Dahlan Jakarta dan S2 di Universitas Indonesia dengan fokus desentralisasi keuangan. Ia kemudian melanjutkan studi doktoral di Universitas Diponegoro dalam bidang ekonomi.
Dahnil sempat mengajar di Universitas Muhammadiyah Tangerang dan menjadi dosen PNS di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.
Karier organisasinya menonjol di Muhammadiyah. Ia terpilih sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (2014–2018) dan pernah menjabat Presiden RfP-APYIN, yang bergerak di isu perdamaian antaragama.
Dalam politik, ia dikenal sebagai Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo–Sandi pada Pilpres 2019. Setelahnya, ia bergabung dengan Partai Gerindra dan menjadi Juru Bicara Prabowo Subianto, serta menjabat Staf Khusus Menteri Pertahanan di bidang komunikasi publik dan hubungan antar lembaga. (Rangga)