ThePhrase.id - Hukuman FIFA kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) langsung memantik kontroversi baru. Bukan hanya terkait tujuh pemain naturalisasi yang dilarang tampil, tetapi juga tudingan bahwa ada campur tangan pihak luar, termasuk Indonesia.
Putra Mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, berada di pusat pusaran isu tersebut. Melalui akun X pribadinya, ia mengunggah artikel dari media SBWTF yang menyebut hukuman FIFA sebagai bukti standar ganda.
Artikel itu menampilkan foto Erick Thohir bersama Presiden FIFA, Gianni Infantino, sehingga langsung menjadi sorotan publik Indonesia terutama di media sosial.
Dalam unggahan berikutnya, Tunku Ismail menuding ada pihak asing yang memengaruhi keputusan FIFA. Ia bahkan melontarkan kalimat, "Siapa yang ada di New York?", yang ditafsir netizen Indonesia sebagai sindiran kepada Presiden RI Prabowo Subianto setelah pertemuannya dengan Infantino.
Unggahan Tunku Ismail segera menimbulkan riak di media sosial. Warganet Indonesia ramai menilai cuitannya sebagai bentuk tuduhan langsung ke Jakarta, sementara publik Malaysia memandangnya sebagai peringatan terhadap adanya permainan politik di balik hukuman.
Tidak hanya Tunku Ismail, suara senada juga muncul dari kalangan media Malaysia. Jurnalis Zulhelmi Zainal Azam menulis bahwa ada entitas asing yang berusaha menghalangi kebangkitan Timnas Malaysia melalui isu naturalisasi.
"Terdapat kabar angin yang mengatakan beberapa entitas dari luar negeri yang berusaha menyabotase tim nasional karena khawatir dengan kebangkitan Harimau Malaya. Entitas-entitas itu terlihat dekat dengan puncak kepemimpinan tertinggi FIFA," tulis Zulhelmi.
Sejauh ini, tidak ada komentar resmi dari PSSI ataupun Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Pihak Indonesia memilih diam di tengah berkembangnya narasi yang menyeret nama mereka dalam skandal ini.
FIFA pada Jumat, 26 September 2025 menyatakan tujuh pemain naturalisasi Malaysia bersalah karena menggunakan dokumen tidak sah. Mereka dihukum larangan bermain selama 12 bulan dan denda masing-masing 2.000 franc Swiss, atau sekitar Rp41,8 juta.
Sanksi serupa juga menimpa FAM yang dijatuhi denda besar mencapai 350 ribu franc Swiss, setara Rp7,3 miliar. Keputusan itu diambil usai laga kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Timnas Vietnam, di mana Timnas Malaysia menang telak 4-0 di Stadion Bukit Jalil, 10 Juni lalu.
Tujuh pemain yang terjerat kasus adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Mereka kini dipastikan absen dalam semua kompetisi resmi selama satu tahun penuh. (Rangga)