e-biz

KAI Perkuat Tata Kelola Perusahaan untuk Satukan Aksi Basmi Korupsi

Penulis Firda Ayu
Nov 19, 2025
Seminar Antikorupsi bertema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” pada Selasa (18/11) di Ballroom Jakarta Railway Center (Foto: kai.id)
Seminar Antikorupsi bertema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” pada Selasa (18/11) di Ballroom Jakarta Railway Center (Foto: kai.id)

ThePhrase.id – Sebagai rangkaian dalam perayaan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025 pada 9 Desember mendatang, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyelenggarakan Seminar Antikorupsi bertema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” pada Selasa (18/11) di Ballroom Jakarta Railway Center.

Melalui peringatan tahunan HAKORDIA, Komisaris Utama KAI Said Aqil Siroj menyebut bahwa hal ini dapat menjadi momentum untuk menguatkan amanah dan keadilan dalam tata kelola perusahaan. Menurutnya, KAI melayani jutaan pelanggan setiap hari, sehingga setiap Insan perusahaan memikul tanggung jawab moral untuk menjaga kejujuran dan kualitas layanan.  

“Amanah itu mulia. Dalam perspektif agama maupun korporasi, amanah harus ditunaikan dengan adil dan penuh kesungguhan,” ujarnya.

Said menambahkan bahwa korupsi dalam bentuk apapun dapat melemahkan fondasi perusahaan dan menggerus kepercayaan publik. Karena itu, penguatan SMAP, transparansi pengadaan, dan pelaporan kekayaan merupakan bagian penting dari upaya menjaga keberlanjutan perusahaan.

“Integritas adalah pondasi yang menjaga KAI tetap kuat dan dipercaya masyarakat,” tegas Said Aqil.

Pada kesempatan yang sama, Chief Operating Officer BPI Danantara Dony Oskaria menegaskan bahwa transformasi besar seperti elektrifikasi jaringan kereta api harus dikawal dengan tata kelola yang disiplin dan terukur. Manfaat investasi dapat dirasakan dengan jelas dengan adanya visi yang jelas, eksekusi yang terarah, serta pengawasan yang ketat.

“KAI memegang amanat besar dengan melayani sekitar 1,4 juta pelanggan setiap hari. Amanat ini menuntut integritas kuat pada seluruh proses,” ujarnya.

Dony menjelaskan bahwa penguatan tata Kelola bisa dilakukan melalui evaluasi aset, perencanaan investasi jangka panjang, dan sistem seleksi pimpinan berbasis kompetensi serta rekam jejak. 

Sementara itu, Wakil Ketua KPK RI Fitroh Rohcahyanto menyoroti lima prinsip penting dalam membangun budaya bersih, yaitu integritas, dedikasi, objektif, loyal, dan adil. Menurutnya, ekosistem yang bersih memerlukan kolaborasi antara perusahan, regulator, mitra usaha, dan masyarakat.

Sejak 2020, KAI menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016 dan mencatatkan hasil audit 2024 tanpa temuan ketidaksesuaian di Kantor Pusat, Daop 3 Cirebon, Divre III Palembang, dan Balai Yasa Manggarai.

KAI memperkuat edukasi antikorupsi bagi pegawai dan mitra usaha melalui pelatihan, pakta integritas, serta klausul antisuap dalam seluruh proses kerja sama. Kampanye integritas juga disampaikan melalui LED stasiun, materi edukatif di dalam KA, dan konten digital.

Selain itu, KAI juga menyediakan berbagai kanal pelaporan bagi siapa pun yang ingin menyampaikan indikasi pelanggaran atau dugaan korupsi.

  • ⁠Email: kai-bersih@kai.id
  • ⁠Web: wbs.kai.id
  • ⁠WhatsApp/SMS/Telepon: 0812-1445-5300
  • ⁠Surat tertulis/menghadap langsung: Unit Pengelola WBS, Kantor Pusat PT KAI (Persero), Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1, Bandung

Melalui gerakan KAI Bersih, Bebas Suap, Bebas Korupsi untuk Indonesia, KAI memperkuat kepercayaan publik dan menghadirkan layanan transportasi yang aman serta tepercaya. Momentum HAKORDIA 2025 menjadi pengingat bahwa integritas adalah lokomotif moral yang harus dijaga bersama untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang bermartabat. [fa]

Tags Terkait

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic