
Thephrase.id - Radja Nainggolan tidak bisa lagi membela Timnas Indonesia lantaran sudah memperkuat Timnas Belgia. Gelandang berusia 37 tahun itu kini bermain untuk klub KSC Lokeren di kasta kedua Liga Belgia.
Dalam wawancara dengan media Belgia Het Belang van Limburg, Nainggolan mengungkap alasannya yang menyentuh banyak pihak. Ia mengatakan bahwa pemain naturalisasi di Indonesia mendapat penghargaan besar dari publik dan federasi, sesuatu yang jarang ia rasakan di Belgia.
"Sekarang saya mengatakan setiap hari. Saya lebih suka bermain untuk Indonesia. Bukan karena saya tidak suka Belgia, karena saya telah melalui semua jenjang youth di Belgia. Tetapi karena rasa hormat yang saya dapatkan dari orang-orang di sana," beber Nainggolan.
Nainggolan, yang memiliki darah Batak dari sang ayah asal Medan, mengaku kagum dengan penerimaan masyarakat Indonesia terhadap pemain keturunan. Ia menyebut bahwa rasa hormat dan kebanggaan publik Indonesia terhadap mereka sangat tinggi.
Ia kemudian menyinggung dua pemain keturunan yang kini membela Timnas Indonesia, yakni Sandy Walsh dan Ragnar Oratmangoen. Keduanya dianggap mendapatkan tempat istimewa di hati para pendukung Tanah Air.
"Lihatlah Sandy Walsh atau Ragnar Oratmangoen. Mereka adalah pemain biasa, tetapi mereka sangat dihormati di sana. Untuk rasa hormat yang Anda dapatkan di sana, untuk itu Anda rela berkorban," tegasnya.
Meski sudah tidak muda, Nainggolan masih menunjukkan performa solid di lapangan. Bersama KSC Lokeren pada musim 2025-2026, ia mencatat dua gol dan dua assist dalam enam pertandingan divisi kedua Liga Belgia.
Nainggolan dikenal luas dengan julukan "Ninja" sejak masa jayanya di Italia. Ia pernah memperkuat AS Roma, Inter Milan, dan Cagliari. Bersama Roma, ia tampil 203 kali dan mencetak 33 gol, serta menjadi salah satu gelandang terbaik di Serie A pada masanya.
Pada musim 2023–2024, Nainggolan sempat berkarier di Indonesia bersama Bhayangkara FC. Kehadirannya saat itu disambut antusias oleh penggemar sepak bola nasional, mengingat statusnya sebagai mantan pemain Timnas Belgia dan bintang Serie A.
Meski memiliki 30 caps dan enam gol untuk Timnas Belgia, Nainggolan mengaku tidak merasa cukup dihargai oleh federasi dan publik sepak bola negaranya. Ia menyebut pengalamannya di Belgia sebagai masa yang penuh perjuangan namun minim apresiasi.
Nainggolan seolah menegaskan keinginannya untuk menemukan tempat di mana dirinya benar-benar diterima. Ia menutup wawancaranya dengan pesan sederhana, bahwa rasa hormat dan penghargaan lebih berarti daripada sekadar pengakuan prestasi.