politics

Kampanye di Yogyakarta, Ganjar Janjikan Sekolah Gratis 12 Tahun

Penulis Rangga Bijak Aditya
Jan 30, 2024
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat kampanye di Daerah Istimewa Yogyakartaa, Minggu (28/1/24). (Foto: Instagram/ganjar_pranowo)
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat kampanye di Daerah Istimewa Yogyakartaa, Minggu (28/1/24). (Foto: Instagram/ganjar_pranowo)

ThePhrase.id - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo sampaikan janjinya gratiskan biaya sekolah 12 tahun untuk masyarakat apabila terpilih menjadi Presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Ibu-ibu berpikir masa depan anak bangsa, yakni 12 tahun sekolah minimal gratis,” ucap Ganjar saat melakukan kampanye di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (28/1) dikutip Antaranews.

Di depan para pendukungnya, Ganjar menceritakan bagaimana masa lalunya yang juga berasal dari keluarga kurang mampu, yang juga merasakan bagaimana susah payahnya untuk melanjutkan pendidikan.

“Saya juga berasal dari keluarga kurang mampu, bahkan pernah terlibat rentenir saat kuliah,” imbuhnya.

Selain itu, Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu juga menyampaikan bahwa dirinya akan wujudkan program satu keluarga miskin, satu sarjana.

Menurutnya, seorang anak berpendidikan akan mampu mengubah keluarganya. Oleh karena itu para orang tua berjuang untuk anaknya mengenyam pendidikan.

“Satu keluarga miskin, satu keluarganya. Itulah yang diharapkan menjadi anak-anak hebat yang membantu keluarganya dan orang tuanya, pasti mereka memiliki budi pekerti luhur,” paparnya.

Pembangunan untuk Perempuan hingga Kaum Disabilitas

Kampanye di Yogyakarta  Ganjar Janjikan Sekolah Gratis 12 Tahun
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo kunjungi rumah warga di Daerah Istimewa Yogyakartaa, Minggu (28/1/24). (Foto: Instagram/ganjar_pranowo)

Di hari yang sama namun berbeda acara, Ganjar turut menyoroti rancangan pembangunan yang menurutnya harus ada kesetaraan untuk kaum perempuan, anak-anak, lanjut usia, dan penyandang disabilitas.

“Setiap kali kita menyiapkan rancangan pembangunan, maka sering kali ada yang tertinggal. Siapa mereka? Kelompok perempuan sering tertinggal, anak-anak sering tertinggal, lanjut usia sering tertinggal, khusus adalah kawan-kawan penyandang disabilitas,” tukasnya saat hadiri acara Hajatan Rakyat Yogyakarta, Minggu (28/1).

“Maka, marilah kita perhatikan agar kesetaraan itu ada, termasuk dalam pendidikan,” lanjutnya.

Ganjar mengatakan bahwa secara konsep dan teori, perencanaan pembangunan yang inklusif terhadap kelompok tersebut, temasuk kelompok penyandang disabilitas, perencanannya tidaklah sulit.

Ia menilai, perlu perlakuan khusus untuk para penyandang disabilitas. Seperti dalam akses transportasi, evakuasi diri, pendidikan, keterampilan, pengembangan diri, hingga akses terkait permodalan. (Rangga)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic