ThePhrase.id - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo sampaikan janjinya gratiskan biaya sekolah 12 tahun untuk masyarakat apabila terpilih menjadi Presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Ibu-ibu berpikir masa depan anak bangsa, yakni 12 tahun sekolah minimal gratis,” ucap Ganjar saat melakukan kampanye di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (28/1) dikutip Antaranews.
Di depan para pendukungnya, Ganjar menceritakan bagaimana masa lalunya yang juga berasal dari keluarga kurang mampu, yang juga merasakan bagaimana susah payahnya untuk melanjutkan pendidikan.
“Saya juga berasal dari keluarga kurang mampu, bahkan pernah terlibat rentenir saat kuliah,” imbuhnya.
Selain itu, Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu juga menyampaikan bahwa dirinya akan wujudkan program satu keluarga miskin, satu sarjana.
Menurutnya, seorang anak berpendidikan akan mampu mengubah keluarganya. Oleh karena itu para orang tua berjuang untuk anaknya mengenyam pendidikan.
“Satu keluarga miskin, satu keluarganya. Itulah yang diharapkan menjadi anak-anak hebat yang membantu keluarganya dan orang tuanya, pasti mereka memiliki budi pekerti luhur,” paparnya.
Di hari yang sama namun berbeda acara, Ganjar turut menyoroti rancangan pembangunan yang menurutnya harus ada kesetaraan untuk kaum perempuan, anak-anak, lanjut usia, dan penyandang disabilitas.
“Setiap kali kita menyiapkan rancangan pembangunan, maka sering kali ada yang tertinggal. Siapa mereka? Kelompok perempuan sering tertinggal, anak-anak sering tertinggal, lanjut usia sering tertinggal, khusus adalah kawan-kawan penyandang disabilitas,” tukasnya saat hadiri acara Hajatan Rakyat Yogyakarta, Minggu (28/1).
“Maka, marilah kita perhatikan agar kesetaraan itu ada, termasuk dalam pendidikan,” lanjutnya.
Ganjar mengatakan bahwa secara konsep dan teori, perencanaan pembangunan yang inklusif terhadap kelompok tersebut, temasuk kelompok penyandang disabilitas, perencanannya tidaklah sulit.
Ia menilai, perlu perlakuan khusus untuk para penyandang disabilitas. Seperti dalam akses transportasi, evakuasi diri, pendidikan, keterampilan, pengembangan diri, hingga akses terkait permodalan. (Rangga)