lifestyle

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Beras Basmati

Penulis Nadira Sekar
Jan 22, 2022
Kandungan Nutrisi dan Manfaat Beras Basmati
ThePhrase.id - Beras menjadi sumber karbohidrat yang dikonsumsi oleh kebanyakan masyarakat Indonesia setiap harinya. Namun, ada banyak jenis beras yang ada di dunia, salah satunya adalah beras basmati.

Foto: Ilustrasi Beras Basmati (freepik.com Grass photo created by KamranAydinov)


Beras Basmati secara tradisional ditanam di Pakistan dan wilayah Punjab, India Utara, dan merupakan makanan pokok rumah tangga Asia Timur dan India di seluruh dunia. Secara tradisional, beras basmati disajikan bersama daging panggang atau direbus atau dengan daging kari dalam hidangan India. Butirnya panjang dan sempit, dengan tekstur keras, ujung runcing dan rasa kacang yang khas. Sama seperti beras lainnya, beras basmati memiliki dua jenis yaitu coklat dan putih.
Nutrisi Beras Basmati

Meskipun nutrisi yang tepat bervariasi berdasarkan jenis beras basmati tertentu, setiap porsi umumnya tinggi karbohidrat dan kalori, serta zat gizi mikro seperti folat, tiamin, dan selenium.

Melansir healthline.com, satu cangkir (163 gram) nasi basmati putih yang dimasak mengandung:

  • Kalori: 210

  • Protein: 4,4 gram

  • Lemak: 0,5 gram

  • Karbohidrat: 45,6 gram

  • Serat: 0,7 gram

  • Natrium: 399 mg

  • Folat: 24% dari Nilai Harian (DV)

  • Tiamin: 22% dari DV

  • Selenium: 22% dari DV

  • Niasin: 15% dari DV

  • Tembaga: 12% dari DV

  • Besi: 11% dari DV

  • Vitamin B6: 9% dari DV

  • Seng: 7% dari DV

  • Fosfor: 6% dari DV

  • Magnesium: 5% dari DV


Sebagai perbandingan, beras basmati coklat sedikit lebih tinggi kalori, karbohidrat, dan serat. Ini juga menyediakan lebih banyak magnesium, vitamin E, seng, kalium, dan fosfor

Beras basmati sering dikatakan lebih sehat dan memiliki manfaat dibandingkan nasi putih biasa. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari beras basmati:
Baik untuk Penderita Diabetes

Sebagian besar jenis beras, termasuk nasi putih memiliki indeks glikemik yang tinggi. Beras basmati, di sisi lain, secara signifikan memiliki indeks glikemik yang lebih rendah. Beras basmati memiliki indeks glikemik 50 hingga 58, menjadikannya makanan dengan indeks glikemik rendah hingga sedang. Beras basmati dalam jumlah kecil dapat menjadi bagian dari diet sehat bagi penderita diabetes.
Kandungan Serat Tinggi

Beras basmati, selain memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, juga mengandung banyak serat. Peningkatan konsumsi serat makanan dapat membantu menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2. Selain itu, mengkonsumsi lebih banyak serat juga dapat menyembuhkan sembelit yang disebabkan oleh kurangnya serat dalam makanan. Serat beras basmati merupakan serat yang larut, yang berarti membantu pergerakan makanan di saluran pencernaan.
Baik untuk Kesehatan Jantung

Biji-bijian utuh, seperti beras basmati coklat, telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Biji-bijian utuh dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Mereka juga membantu menurunkan risiko tekanan darah tinggi, yang terkait dengan penyakit jantung.

Selain itu, beras basmati juga dikatakan mengandung lebih sedikit arsenik daripada bentuk beras lainnya. Arsenik merupakan elemen yang dapat mempengaruhi kesehatan dan meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
Mengurangi Potensi Kanker

Beras basmati coklat memiliki sekitar 20% lebih banyak serat daripada beras basmati putih dan 20% lebih banyak dari jenis beras coklat lainnya. Diet tinggi serat dapat membantu menurunkan kemungkinan terkena kanker, termasuk kanker kolorektal. Dilansir dari webmd.com, mengkonsumsi 3 ons biji-bijian setiap hari dapat mengurangi risiko terkena kanker sekitar 17%.
Beras Basmati di Indonesia

Tipe beras basmati memang terbilang lebih mahal. Hal ini karena tipe beras basmati yang ada selama ini hanya bisa tumbuh di bagian utara India dan Pakistan. Untuk mengatasi hal tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Badan Besar Penelitian Tanaman Padi telah berhasil marikit varietas padi khusus tipe basmati.

Kepala BB Padi Dr. Priatna Sasmita menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan terobosan dengan merakit varietas baru. Beras ini merupakan hasil persilangan antara tetua varietas asal Indonesia dengan Basmati asal Pakistan.

Saat ini, penelitian terhadap varietas Basmati telah berhasil dan dapat ditanam di dataran rendah, tanpa menghilangkan ciri khas ukuran beras basmatiĀ  yang lebih panjang dibandingkan beras pada umumnya. Varietas ini akan dinamai BAROMA atau Beras Basmati Aromatik. [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic