lifestyle

Kanker Anak, Yuk Kenali Gejalanya!

Penulis Firda Ayu
Feb 17, 2022
Kanker Anak, Yuk Kenali Gejalanya!
ThePhrase.id – Kanker anak merupakan pertumbuhan sel atau jaringan abnormal yang tidak terkendali. Kanker ini terus bertumbuh dan tidak dapat mati yang menyerang anak di bawah 18 tahun, termasuk juga anak dalam kandungan.

Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) sebesar 9 per 100.000 anak. Untuk anak usia 0-5 tahun angka kejadiannya lebih tinggi yaitu 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia 5-14 tahun 10 per 100.000 anak.

Indonesia Cancer Care Community juga menyebut bahwa sekitar 3%-5% dari keseluruhan jumlah penyakit kanker terjadi pada anak. Setiap tahun lebih dari 175.000 anak di dunia didiagnosis menderita kanker, dan sekitar 90.000 di antaranya meninggal dunia.

Angka kematian akibat kanker anak cukup tinggi hingga mencapai 50-60 persen. Hal ini karena umumnya gejala kanker pada anak sulit terdeteksi yang mengakibatkan pasien terlambat mendapat pengobatan dan kanker sudah dalam stadium lanjut.

Anak-anak yang menderita kanker
Anak-anak yang menderita kanker (Foto: uicc.org)


Penyebab kanker pada anak biasanya dipicu oleh mutasi gen yang menyebabkan perubahan DNA dari sel tubuh sejak dilahirkan atau saat anak dalam kandungan. Selain itu, kelainan genetik dalam keluarga seperti down syndrome dan sindrom serupa lainnya juga dapat meningkatkan risiko kanker pada anak.

Sangat jarang dijumpai kasus kanker pada anak yang disebabkan oleh genetik orang tua, akan tetapi mutasi gen dapat terjadi akibat radiasi dan paparan rokok saat anak masih dalam kandungan.

Melalui media sosial, sempat viral mengenai seorang anak bernama Zein yang terkena kanker darah stadium 4 dengan penyebab disinyalir karena terlalu banyak menggunakan gadget. Paparan radiasi memang terdapat pada ponsel, wifi, microwave dan beberapa peralatan elektronik di sekitar kita.

Namun, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI mengungkap bahwa hingga saat ini belum ada bukti nyata bahwa radiasi pada ponsel dapat mengakibatkan kanker. WHO menanggapi hal ini dengan menganjurkan agar penggunaan ponsel pada kalangan anak dibatasi dengan pemakaian hands free atau screen time guna meminimalisir risiko buruk paparan radiasi.

Jenis Kanker Anak dan Gejalanya


Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker pada anak lebih susah dideteksi gejalanya karena anak-anak pada umumnya belum mampu memahami dan mengekspresikan apa yang dirasakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda dan gejala kanker pada anak, sehingga dapat dilakukan penanganan segera dan tingkat kesembuhan menjadi lebih besar.

Kementerian Kesehatan RI mengungkap terdapat delapan jenis kanker yang kerap menyerang anak-anak berikut ini.
Leukemia

Perawat bersama pasien anak yang menderita kanker
Perawat bersama pasien anak yang menderita kanker (Foto: choa.org)


Jenis kanker ini merupakan kanker yang paling banyak diderita anak terutama anak usia 3-6 tahun. Sekitar sepertiga kasus kanker anak di Indonesia merupakan leukemia. Leukemia merupakan penyakit yang menyerang sel darah putih. Terdapat empat jenis leukemia yang menyerang anak, yaitu Leukemia limfoblastik akut, Leukemia mieloblastik akut, Leukemia limfositik kronis, dan Leukemia mieloid kronis

Gejala

  • Anak menangis, rewel, dan lemas

  • Wajah pucat dan lemah

  • Demam tanpa sebab

  • Nafsu makan menurun

  • Kejang sampai penurunan kesadaran

  • Perdarahan kulit atau pendarahan spontan

  • Pembesaran limpa, hati, dan getah bening

  • Pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras

  • Nyeri tulang, seringkali ditandai dengan anak tidak mau berdiri dan berjalan, dan lebih nyaman digendong


Retinoblastoma

Deteksi Retinoblastoma
Deteksi Retinoblastoma (Foto: aoa.org)


Merupakan tumor ganas yang menyerang mata tepatnya pada lapisan dalam mata yaitu retina. Retinoblastoma ini sering diderita anak usia di bawah 5 tahun.

Gejala

  • Munculnya bercak pada tengah mata

  • Pembesaran bola mata

  • Berkurangnya penglihatan, hingga kebutaan.

  • Mata juling

  • Peradangan jaringan bola mata

  • Mata kemerahan

  • Mata bersinar kekuningan saat malam atau sering disebut ‘mata kucing’.


Retinoblastoma dapat menyebabkan kematian jika tanpa penanganan tepat. Apabila tumor ini hanya menyerang satu mata, angka harapan hidup pasien bisa mencapai 95 persen. Namun, bila tumor terdapat pada kedua mata, angka harapan hidup pasien turun berkisar antara 70-80 persen.
Osteosarkoma

Osteosarkoma merupakan tumor ganas yang timbul di tulang, terutama tulang paha dan kaki. Kanker ini berada di peringkat ketiga kanker anak Indonesia dengan angka kejadian 20-30% dan sering muncul pada anak dengan usia dibawah 10 tahun.

Gejala

  • Nyeri tulang di malam hari tau setelah beraktivitas

  • Pembengkakan dan tulang terasa hangat

  • Pada kasus sangat parah, bisa terjadi patah tulang setelah beraktivitas


Untuk Osteosarkoma, jika kanker belum menyebar ke area tubuh lain maka angka harapan hidup pasien bisa mencapai 70-75 persen.
Neuroblastoma

Anak penderita kanker
Anak penderita kanker (Foto: commons.wikimedia.org/Wilfredor)


Neuroblastoma adalah kanker pada sel-sel saraf yang disebut neuroblas. Neuroblas seharusnya tumbuh menjadi sel saraf yang berfungsi normal, tapi pada neuroblastoma, sel-sel ini tumbuh menjadi sel kanker yang berbahaya.

Gejala

  • Perdarahan sekitar mata

  • Nyeri tulang

  • Mata menonjol

  • Kontraksi pupil

  • Diare

  • Perut terasa penuh

  • Lumpuh

  • Bengkak pada leher

  • Mata kering

  • Gangguan pada fungsi usus dan kemih


Penderita neuroblastoma memiliki angka harapan hidup sebesar 95 persen. Namun untuk neuroblastoma yang lebih ganas memiliki angka harapan hidup sebesar 40-50 persen.
Limfoma

Limfoma merupakan salah satu jenis kanker darah yang menyerang jaringan getah bening. Di Indonesia, angka anak yang menderita kanker limfoma pada tahun 2012 dan 2013 sebanyak 15 persen dari total kasus kanker anak.

Gejala

  • Kelenjar getah bening di ketiak, paha, leher

  • Demam

  • Lemah

  • Lesu

  • Keringat di malam hari

  • Nafsu makan menurun

  • Penurunan berat badan


Anak dengan kanker limfoma stadium 1 atau 2 memiliki angka harapan hidup mencapai 90 persen, sedangkan yang sudah mencapai stadium 3 atau 4, angka harapan menurun di bawah 70 persen.
Rabdomiosarkoma

Orang tua dengan anak yang menderita kanker
Orang tua dengan anak yang menderita kanker (Foto: health.clevelandclinic.org)


Rabdomiosarkoma merupakan pertumbuhan sel kanker di jaringan lunak tubuh, seperti otot dan jaringan ikat seperti tendon atau urat.

Kanker otot ini termasuk jenis kanker yang langka dan lebih umum terjadi pada anak-anak karena pertumbuhan otot terjadi dalam kandungan. Ketika sel otot ini tumbuh sangat cepat secara tidak normal dan mengganas, sel tersebut berubah menjadi sel kanker rabdomiosarkoma.

Gejala

Kanker otot pada anak memiliki gejala yang bervariasi, tergantung pada lokasi pertumbuhan sel kanker.

  • Hidung dan tenggorokan: mimisan, perdarahan, sulit menelan, atau masalah sistem saraf jika terjadi hingga ke otak.

  • Sekitar mata: menonjol, masalah penglihatan, bengkak di sekitar mata, atau nyeri pada mata.

  • Telinga: pembengkakan, hingga kehilangan pendengaran.

  • Kandung kemih dan vagina: masalah buang air kecil atau buang air besar dan masalah pengendalian urin.


Pengobatan kanker otot dilakukan berdasarkan lokasi dan jenis rabdomiosarkoma itu sendiri. Pilihan pengobatan untuk kanker otot meliputi kemoterapi, operasi, dan terapi radiasi.
Hepatoblastoma

Hepatoblastoma adalah salah satu jenis kanker hati. Kondisi ini umumnya menyerang anak-anak, dari bayi hingga usia 3 tahun. Stanford Children Health mengungkap bahwa hepatoblastoma paling banyak disebabkan perubahan kondisi genetik seperti Sindrom Beckwith-Wiedemann, Bayi lahir berat rendah (BBLR), Sindrom Aicardi, dan Poliposis adenomatosa.

Gejala

  • Perut bengkak

  • Berat badan dan nafsu makan menurun

  • Pubertas dini pada anak laki-laki

  • Sakit perut

  • Mual dan muntah

  • Penyakit kuning (menguningnya mata dan kulit)

  • Demam

  • Kulit Gatal

  • Vena di perut membesar dan dapat dilihat melalui kulit


Pengobatan hepatoblastoma umumnya dilakukan untuk menghapus sel tumor sebanyak mungkin dan menjaga kinerja fungsi hati. Pengobatannya adalah operasi, kemoterapi, transplantasi hati, terapi radiasi.
Medulloblastoma

Medulloblastoma
Medulloblastoma (Foto: drprempillay.org/mayoclinic)


Mayo Clinic menyebut bahwa medulloblastoma merupakan penyakit kanker pada anak yang menyerang otak bagian belakang bawah atau otak kecil. Medulloblastoma cenderung menyebar lewat cairan bernama serebrospinal (CSF).

Kondisi ini dikenal sebagai tumor neuroepitelial embrional karena terbentuk di sel janin yang tersisa setelah bayi dilahirkan. Penyakit kanker ini bisa diderita semua usia, tapi paling sering menyerang pada anak. Penyebabnya masih belum diketahui pasti, namun Cancer.org menyebut bahwa kanker ini ada hubungan dengan genetik yang diturunkan keluarga. [fa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic