Kapal Kargo Kehilangan Kendali Tabrak Jembatan Francis Scott Key Baltimore

ThePhrase.id - Kapal kargo “the Dali”, menabrak Jembatan Francis Scott Key Baltimore, Amerika Serikat, hingga runtuh pada Selasa (26/3) dini hari waktu setempat. Sebelum menabrak pilar jembatan, kapal kargo tersebut sempat kehilangan kendali karena terjadi pemadaman listrik di dalam kapal. 

Saat insiden tersebut terjadi, diketahui terdapat delapan orang berada di jembatan, dua orang telah ditemukan dan satu sudah dilarikan ke rumah sakit dan enam orang lainnya masih belum ditemukan.

Saat ini, Badan Penjaga Pantai Amerika Serikat telah mengakhiri operasi penyelamatan untuk enam pekerja yang berada di jembatan ketika runtuh. 

Terdapat lima kendaraan yang ditemukan tenggelam di perairan, tiga di antaranya merupakan kendaraan pribadi, satu truk semen, dan satu kendaraan lainnya baru ditemukan menggunakan teknologi infrared dan side-scan sonar. 

Sebelum kapal menabrak jembatan, awak kapal sempat mengumumkan “mayday”, sehingga petugas sempat memberhentikan lalu lintas agar tidak banyak kendaraan yang melintas di jembatan saat tabrakan terjadi. 

Otoritas Negara Bagian Maryland mengatakan runtuhnya Jembatan Francis Scott Key Baltimore berdampak cukup besar terhadap perekonomian, expor-impor, dan lalu lintas setempat.

Jembatan Francis Scott Key Baltimore merupakan salah satu objek vital yang digunakan oleh setidaknya 35.000 masyarakat setiap harinya untuk bepergian.

Menurut penduduk setempat, dengan terputusnya jembatan tersebut dampaknya cukup besar karena akan menambah waktu perjalanan sampai dengan 45 menit lebih untuk menyeberang dengan menggunakan rute alternatif lainnya. 

Selain itu, insiden ini akan berdampak pada supply chain, seperti peningkatan harga pengiriman kargo dan perubahan jadwal, jalur tersebut terpaksa ditutup sementara dan dialihkan ke pelabuhan lainnya yang berada di pantai timur. 

Baltimore menempati peringkat kesembilan sebagai pelabuhan terbesar di AS untuk kargo internasional. Pada tahun 2023, pelabuhan tersebut menangani rekor 52,3 juta ton, dengan nilai mencapai USD80,8 miliar. Menurut pemerintah negara bagian Maryland, pelabuhan tersebut mendukung 15.330 pekerjaan secara langsung dan 139.180 pekerjaan di bidang layanan terkait. [Syifaa]