ThePhrase.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta sudah mengalami penurunan yang cukup baik jika dibandingkan dengan lonjakan kasus pada awal Juli lalu.
Foto: Tangkapan Layar dari Pernyataan Resmi Anies Baswedan (youtube.com/PEMPROV DKI JAKARTA)
Dalam pernyataan resmi yang diunggah di kanal Youtube Pemprov DKI Jakarta pada Jumat (14/8) lalu, Anies mengatakan bahwa kasus aktif Covid-19 DKI Jakarta sudah menyentuh angka di bawah 10.000.
“Alhamdulillah, atas izin Allah, berkat kerja keras begitu banyak pihak, dukungan kedisiplinan dari begitu banyak warga Jakarta, kita semua berhasil menurunkan kurva kasus aktif itu kembali di bawah 10 ribu dalam waktu kurang dari satu bulan sejak puncak gelombang kedua,” ucap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Diketahui, terakhir kali kasus aktif di bawah 10.000 adalah pada 22 Mei 2021. Kemudian kasus aktif naik secara eksponensial mencapai puncaknya 113.137 pada 16 Juli lalu.
Anies menyatakan bahwa usaha untuk menekan pertambahan kasus baru tampak berhasil. Puncak pertambahan kasus baru harian terjadi pada 12 Juli. Kini, penambahan kasus hariannya hingga 1/14-nya. Hal ini bisa terjadi berkat pengawasan pelaksanaan PPKM level 4 yang ketat oleh seluruh pihak disertai tracing dan isolasi warga yang terinfeksi.
Foto: Anies Baswedan Meninjau Sentra Vaksinasi DKI Jakarta (instagram.com/aniesbaswedan)
Sebagai dampak penurunan kasus aktif Covid-19, beban fasilitas kesehatan berkurang. Saat ini keterisian tempat tidur di rumah sakit hanya 33% dan ICU 59%. Angka tersebut, imbuh Anies, jauh lebih rendah dari rekomendasi ambang batas maksimal oleh WHO yaitu 60 persen.
Angka kematian di DKI Jakarta juga ikut turun bersamaan dengan penurunan beban fasilitas kesehatan. Pada puncaknya di 10 Juli lalu, angka kematian protap Covid-19 mencapai 400 orang per hari sedangkan angka kematian terkonfirmasi Covid-19 mencapai 200. Kini angka kematian protap Covid-19 sudah turun hingga 50 orang per hari dan angka kematian terkonfirmasi Covid-19 mencapai 40 orang.
Namun, Anies juga mengingatkan meski angka indikator penanganan Covid-19 sudah mulai membaik, bukan berarti pandemi sudah selesai. Ia mengingatkan warga Jakarta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan menaati peraturan PPKM yang sedang berjalan.
“Kita melihat kemenangan sudah di depan mata, sudah dekat, tapi tidak boleh terlena, tidak boleh buru-buru beraktivitas sebebas-sebebasnya. Jangan meninggalkan kewajiban untuk menjaga prokes. Kemudian tetap mengurangi mobilitas, dan jangan membuka ruang terhadap munculnya gelombang berikutnya,” tandas Anies. [nadira]