ThePhrase.id - Dengan meningkatnya kasus Covid-19 secara drastis di China pasca pelonggaran kebijakan zero-covid, sejumlah negara di dunia kini memutuskan untuk melakukan screening khusus untuk warga China.
Foto: Counter Check-In Beijing Capital International Airport (dok Bloomberg)
China sendiri dilaporkan akan membuka negaranya secara keseluruhan pada 8 Januari 2023.
Mulai 5 Januari 2023, para pelancong yang tiba di Inggris dari China harus menunjukkan tes negatif yang dilakukan tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan, kata Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, (30/12/22).
Pemerintah Prancis pun mengatakan akan mewajibkan wisatawan yang terbang dari China untuk menunjukkan tes Covid-19 negatif kurang dari 48 jam dengan boarding pass mereka, dengan tes acak dilakukan pada penumpang pada saat kedatangan.
Selain menerapkan screening, Prancis juga meminta semua negara Uni Eropa untuk melakukan pemeriksaan pada warga China. "Prancis akan mendorong agar metodologi ini diterapkan di seluruh UE," kata Menteri Kesehatan François Braun dilansir dari Euro News.
Spanyol, Korea Selatan, dan Israel juga memberlakukan tes Covid-19 pada pelancong dari China, setelah Beijing mencabut pembatasan perjalanan ke luar negeri meskipun kasus melonjak.
Selain itu, di Asia Tenggara, Malaysia dilaporkan akan mulai melakukan screening terhadap air limbah penerbangan dari China untuk Covid-19. Namun negara tersebut tidak akan menguji para wisatawan karena Malaysia kini tengah bersiap untuk membuka kembali perbatasannya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta Beijing untuk memberikan informasi secara real-time tentang Covid 19, termasuk kematian, rawat inap, dan vaksinasi. Badan PBB tersebut mengatakan bersedia menawarkan dukungan untuk berbagi data, menambahkan bahwa "dapat dimengerti" bahwa beberapa negara sekarang memberlakukan pembatasan baru.
Kementerian luar negeri China mengatakan bahwa "situasi epidemi" secara keseluruhan "dapat diprediksi dan terkendali". Pemerintah China melaporkan sekitar 5.000 kasus per hari, tetapi analis mengatakan jumlah tersebut sangat kurang dan kasus harian mungkin mendekati satu juta.
Jumlah sebenarnya dari kasus harian dan kematian di China tidak diketahui karena para pejabat telah berhenti meminta kasus Covid untuk dilaporkan, dan mengubah klasifikasi untuk kematian akibat Covid. [nadira]