trending

Kasus Harian Covid-19 Tembus 8.000, Tertinggi DKI Jakarta

Penulis Nadira Sekar
Jan 28, 2022
Kasus Harian Covid-19 Tembus 8.000, Tertinggi DKI Jakarta
ThePhrase.id - Kasus harian Covid-19 di Indonesia tembus 8.000 kasus. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per 27 Januari 2022, Indonesia telah mengkonfirmasi 8.077 kasus harian Covid-19, menjadikan kasus aktif Indonesia 35.704. Dengan demikian, Indonesia telah mencatat 4.309.270 konfirmasi positif Covid-19.

Foto: Ilustrasi Covid-19 (freepik.com Virus photo created by crowf)


Dari angka kasus tersebut, DKI Jakarta menyumbangkan kasus covid-19 tertinggi dengan 4.149 kasus.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap bahwa kasus Covid-19 pada seminggu terakhir didominasi oleh DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Sebanyak 90,4 persen berasal dari tiga provinsi tersebut.

Ia menambahkan bahwa pemerintah atau satgas daerah di provinsi yang mengalami kenaikan kasus perlu melakukan strategi mitigasi untuk menekan laju kasus selama dua minggu ke depan. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas, terutama masyarakat yang rentan.

"Saya juga mengimbau bagi masyarakat pada 3 provinsi tersebut terutama bagi kategori rentan yaitu orang yang tidak dapat divaksin, anak-anak, dan lansia yang memiliki komorbid untuk menghindari aktivitas serta tempat dengan risiko penularan yang tinggi," pesan Wiku.
Sebagian Besar Kasus Jakarta Omicron

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa penambahan kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta didominasi oleh varian Omicron. Ia menambahkan dari 259 sampel yang diterima oleh Lab GSI, 250 di antaranya adalah varian Omicron.

Foto: Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (youtube.com/Kementerian Kesehatan RI)


Ia juga memperkirakan bahwa pasien varian Omicron di Indonesia telah mencapai 75 persen dari jumlah total kasus baru di Indonesia.

"Feeling saya nih dari 8.000 yang positif hari ini (secara nasional), yang sekarang kira-kira 75 persen Omicron," ujar Budi Gunadi Sadikin.

Budi menjelaskan bahwa persentase total kasus Omicron terhadap akumulasi penambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih hanya 4,02 persen. Namun, kapasitas whole genome sequencing (WGS) di Indonesia yang terbatas menyebabkan rendahnya perbandingan antara total kasus Omicron.

Menurutnya, genome sequencing di Indonesia hanya mampu dilakukan 2.000 tes dalam sebulan, sementara tes PCR bisa mencapai 300.000 hingga 400.000. Ia mengaku Indonesia hanya memiliki 12 unit laboratorium WGS

Indonesia diprediksi akan mencapai puncak kasus Omicron pada bulan Februari hingga Maret 2022. Namun ia belum mengungkap proyeksi angka puncak kasus tersebit.

"Kalau kita lihat pengalaman negara-negara yang sudah terkena Omicron kemudian sudah menyentuh peak dan turun, seperti Afrika Selatan, Inggris, Amerika Serikat, kisaran sejak kenaikan sampai puncak itu 35-65 hari. Jadi kalau Indonesia pertama kali kena pertengahan Desember, akhir Februari sampai awal Maret puncaknya," ujar Budi. [nadira]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic