Thephrase.id - Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus melonjak pasca libur lebaran. Pada hari Minggu (13/06) tercatat 9.868 kasus positif di Indonesia. Angka ini merupakan angka tertinggi sejak 19 Februari 2021.
Ilustrasi, Foto: unsplash.com
Menurut Kemenkes RI, dalam beberapa minggu terakhir, kasus harian bahkan sudah mendekati 9000 kasus/hari. Bed Occupancy Ratio (BOR) di sejumlah wilayah mencatatkan angka diatas 70%. Kasus infeksi Covid-19 telah melampaui 1.900.000 pada 12 Juni 2021.
Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia naik 53,4% pada 3 pekan usai libur lebaran. Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan kasus Covid-19 terbesar yaitu 120% dengan Kabupaten Kudus sebagai penyumbang kasus tertinggi dengan kenaikan 7.594%.
Foto: Instagram @pandemictalks
Selain Kabupaten Kudus, tercatat juga ledakan kasus Covid-19 terjadi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dalam beberapa minggu terakhir. Menurut Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, penyebab lonjakan kasus ini adalah wisata dan tradisi religi.
"Kasus konfirmasi positif Covid-19 melonjak di beberapa di Pulau Kawa khususnya di Kabupaten Kudus dan kenaikannya salah satunya dipicu adanya kegiatan wisata religi berupa ziarah dan kupatan yang dilakukan warga Kudus 7 hari pascalebaran. Sedangkan yang terjadi di Kabupaten Bangkalan dipicu penularan pada klaster keluarga setelah mereka mudik lebaran," ujarnya.
Ledakan kasus ini mengakibatkan ruangan isolasi dan intensif di rumah sakit di kedua daerah ini penuh.
Foto: Instagram @pandemictalks
Sementara itu, di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, keterisian tempat tidur pasien positif virus Covid-19 meningkat menjadi 97,8% pada 7 Juni 2021 lalu. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangkalan Agus Sugianto Zein mengatakan, sudah 88 tempat tidur yang terisi dari total 90 tempat tidur di RS Rujukan Covid-19 Kabupaten Bangkalan. Sementara itu, Kabupaten Bangkalan saat ini hanya memiliki tiga RS rujukan Covid-19, yaitu RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu dan dua RS swasta lain.
Menurut Kepala RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dr. Nunuk Kristianti, kejadian peningkatan kasus dimulai dari 2 minggu pasca lebaran dan rata-rata pasien yang datang sudah bergejala cukup buruk. Tenaga kesehatan dan tenaga pendukung di RSUD Bangkalan juga tertular COVID-19.
“Yang terinfeksi hingga mencapai 20 orang, 10 orang tenaga kesehatan dan sisanya tenaga administrasi,” ujar Nunuk.
Langkah antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mendorong penambahan kapasitas ruang isolasi dan ICU khusus COVID-19, menambah tenaga kesehatan dan memperkuat daerah untuk melaksanakan 3T (Testing, Tracing dan Treatment).
“Ada beberapa tindakan yang harus dilakukan dan dibedakan. Untuk daerah-daerah dengan kondisi lonjakan kasusnya tinggi, kita harus memberikan dukungan fasilitas kesehatan seperti bantuan tempat tidur, alat-alat medis, termasuk mendukung persediaan obat-obatan dan menambah alokasi tenaga kesehatan. Kemenkes juga melakukan mitigasi dan evaluasi dalam rangka membantu manajemen pelayanan kesehatan bagi daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus tinggi tersebut,” ungkap dr. Dante Saksono Harbuwono Spd. PD-KEMD, Ph.D, Wakil Menteri Kesehatan RI pada Kamis (10/6).
Pemerintah juga telah memerintahkan intensifikasi pelaksanaan PPKM mikro untuk mengetatkan kembali berjalannya protokol kesehatan (Prokes). Selain dukungan dari pemda & stakeholder terkait, pemerintah juga mengharapkan dukungan dari masyarakat dengan disiplin menerapkan prokes 3M di setiap aktivitas sehari-hari.
Menurut Wiku Adisasmito, cakupan vaksinasi di Jateng dan Jatim telah berada di kisaran 19% dan pemerintah terus meningkatkan cakupannya. Sementara itu, cakupan vaksinasi untuk tenaga kesehatan (nakes) secara nasional sudah mencapai 94,97%. (Nadia)