ThePhrase.id - Negara Chili di Amerika Selatan menyatakan status darurat akibat kebakaran hutan dahsyat yang telah menghancurkan lebih dari 4.000 hektar.
Foto: freepik.com photo by pvproductions
Wilayah pusat termasuk wilayah metropolitan Santiago, Valparaiso, O'Higgins dan Maule berada dalam siaga merah, dengan sembilan kebakaran aktif yang sedang dipadamkan menurut data dari National Forestry Corporation (Conaf).
Pemerintah setempat pun telah mengumumkan keadaan darurat di kawasan Vina del Mar pada Kamis (22/12) malam. Beberapa wilayah telah dievakuasi, dengan berbagai tingkat kerusakan rumah. Dilaporkan bahwa kebakaran di dekat Vina del Mar, tujuan wisata populer sekitar 120 kilometer (75 mil) dari ibu kota Santiago, telah menewaskan dua orang dan merusak 400 rumah.
Namun, pada hari berikutnya, pemerintah merevisi angka tersebut, dengan satu orang tewas, 30 luka ringan dan 130 rumah hancur. Reuters menyebutkan jumlah rumah yang hancur mencapai 200 unit. Pemerintah mengatakan bahwa penghitungan berlebih sebelumnya adalah hasil dari perkiraan gabungan dari berbagai lembaga.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam kebakaran di daerah Ventanas, yang berada di dekat fasilitas kilang dan peleburan yang dioperasikan oleh entitas pertambangan milik negara, Codelco. Perusahaan mengatakan smelter sudah ditutup untuk pemeliharaan dan kilang beroperasi seperti biasa.
AES Chili, yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga batu bara di dekat pelabuhan, mengatakan bahwa unit kedua dari pembangkit tersebut, yang paling dekat dengan kebakaran, telah dimatikan.
Media lokal telah menerbitkan foto-foto yang menunjukkan kepulan asap hitam membumbung keluar dari pelabuhan, yang terletak sekitar 145 km (90 mil) barat laut ibu kota Santiago.
Pihak berwenang di seluruh dunia telah berjuang untuk mengatasi kebakaran hutan yang semakin intens, masalah yang diperparah oleh perubahan iklim.
Di beberapa bagian Amerika Serikat bagian barat, misalnya, kebakaran hutan telah menjadi fenomena biasa, dengan kobaran api besar yang secara rutin memaksa evakuasi dan berkembang menjadi ukuran yang sebelumnya dianggap luar biasa.
Dan pada bulan Juli, aktivitas kebakaran di benua Eropa meningkat di tengah gelombang panas yang mereda dan kondisi kekeringan, dengan kebakaran terjadi di negara-negara seperti Yunani, Portugal, Spanyol, dan Prancis.
Kebakaran hutan juga terjadi di negara tetangga Chili seperti Argentina pada Februari lalu, dengan kebakaran terjadi di sebagian besar wilayah Corrientes.
Pada bulan Oktober, kebakaran hutan juga merusak monumen terkenal di Pulau Paskah Chili. [nadira]