Thephrase.id - Fortuna Düsseldorf mengambil langkah tegas dengan membatalkan rencana perekrutan penyerang Timnas Israel, Shon Weissman. Klub 2. Bundesliga Jerman itu mundur dari negosiasi.
Kebijakan ini diambil setelah gelombang kritik dari suporter pecah di media sosial. Alasan utamanya yakni rekam jejak kontroversial sang pemain terkait perang Gaza.
Weissman, yang membela Granada CF di La Liga, sebelumnya dikabarkan sudah berada di Fortuna Düsseldorf dan telah menjalani tes medis. Transfer senilai 500 ribu euro (Rp8,5 miliar) itu tinggal menunggu pengumuman resmi, hingga tekanan dari publik membuat klub memutar haluan.
Kontroversi bermula dari unggahan lama Weissman di media sosial yang berisi pernyataan provokatif terkait konflik Israel-Palestina.
Dalam unggahan yang kemudian dihapus, ia sempat menyerukan serangan besar-besaran ke Gaza, bahkan mengabaikan keselamatan warga sipil. Ungkapan tersebut dinilai tidak manusiawi dan memantik kecaman luas.
Sebagian besar suporter Fortuna Düsseldorf menyuarakan penolakan keras terhadap perekrutan Weissman. Mereka membuat petisi dan menandai akun media sosial resmi klub dengan pesan-pesan penolakan.
Para pendukung menilai pandangan ekstrem seperti itu tidak sejalan dengan nilai-nilai yang selama ini dijaga Fortuna Düsseldorf.
Manajemen klub awalnya enggan merespons secara terbuka. Akan tetapi, setelah tekanan membesar, akun resmi Fortuna Düsseldorf di platform X akhirnya memberikan pernyataan pada Selasa, 5 Agustus 2025.
"Kami telah mempelajari latar belakang Shon Weissman secara menyeluruh, tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak merekrutnya," tegas Fortuna Düsseldorf.
Meski tidak secara gamblang menyebut alasannya, keputusan tersebut dibaca sebagai respons terhadap protes suporter. Media Jerman, termasuk Bild dan Rheinische Post, mengonfirmasi bahwa klub mempertimbangkan sentimen publik dan reputasi institusional sebelum menjatuhkan keputusan final.
Weissman disebut sempat menyiapkan pernyataan permintaan maaf bersama klub, yang rencananya akan dirilis usai transfer diresmikan. Akan tetapi, langkah tersebut dianggap terlalu terlambat dan tidak memadai untuk meredam kegelisahan publik.
Kritik terhadap Weissman bukan hal baru. Saat bermain di Spanyol bersama Valladolid dan Granada, pemain berusia 29 tahun itu juga sempat menuai kecaman karena pernyataan politiknya. Akan tetapi, tidak ada respons sekeras yang terjadi di Düsseldorf.
Situasi ini menunjukkan karakter khas sepak bola Jerman. Dengan sistem kepemilikan 50+1, suara suporter memiliki kekuatan riil dalam menentukan arah kebijakan klub. Termasuk dalam hal etika dan nilai-nilai yang dijunjung bersama.
Fortuna Düsseldorf dikenal sebagai klub dengan identitas sosial yang kuat. Basis pendukung mereka aktif dalam isu-isu keberagaman dan anti-diskriminasi. Ketika muncul rencana merekrut pemain dengan rekam jejak kontroversial, mereka tidak tinggal diam.
Secara performa, Weissman juga bukan penyerang yang menjanjikan dalam beberapa musim terakhir. Ia hanya mencetak sembilan gol sejak musim 2022/2023 dan sempat gagal bersinar saat dipinjamkan ke Salernitana di Serie A. Dengan kata lain, klub tidak melihat urgensi untuk mempertahankan negosiasi di tengah badai kontroversi.