trending

Kecelakaan Kapal Wisata Tiga Putra di Bengkulu: 7 Tewas, Pemerintah Lakukan Evaluasi Keselamatan

Penulis Firda Ayu
May 13, 2025
Ilustrasi wisata Pulau Tikus, Bengkulu (Foto: flickr.com/photos/brusca)
Ilustrasi wisata Pulau Tikus, Bengkulu (Foto: flickr.com/photos/brusca)

ThePhrase.id – Sebuah kapal wisata bernama Tiga Putra mengalami kecelakaan pada Minggu, 11 Mei 2025, sekitar pukul 15.30 WIB, di perairan Pantai Malabero, Kota Bengkulu. Kapal yang mengangkut wisatawan menuju Pulau Tikus ini dilaporkan mengalami kecelakaan tunggal akibat cuaca buruk.

Kapal tenggelam setelah dihantam badai, menimbulkan kepanikan di antara 104 orang di dalamnya—terdiri dari satu nahkoda, lima anak buah kapal (ABK), dan 98 wisatawan.

Insiden ini menelan tujuh korban jiwa dan 34 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebanyak 15 orang dirawat di Rumah Sakit HD dan 19 lainnya di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu. Upaya evakuasi dan penanganan dilakukan oleh Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta dibantu oleh nelayan dan masyarakat setempat.

Menanggapi insiden tersebut, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Widiyanti Wardhana, menyampaikan duka mendalam sekaligus mengimbau pentingnya penerapan standar keselamatan yang ketat dalam industri wisata. 

“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini, dan atas nama Kementerian Pariwisata kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Semoga mereka diberi ketabahan dan kekuatan di tengah musibah ini,” ujar Menteri Widiyanti.

Lebih lanjut, Menteri Widiyanti menegaskan pentingnya keselamatan dalam operasional wisata, terutama yang melibatkan perjalanan laut. Keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas wisata.

Oleh karena itu, seluruh operator wisata diimbau untuk selalu mematuhi standar keselamatan, termasuk tidak melebihi kapasitas kapal yang telah ditentukan.

Melalui keterangan tertulis, Kementerian Pariwisata juga menekankan pentingnya pemantauan berkala terhadap kelayakan kapal wisata—baik dari segi teknis kapal, jumlah penumpang, maupun kesiapan menghadapi cuaca ekstrem. 

Penerapan sistem peringatan dini berbasis data dari BMKG diharapkan bisa menjadi upaya preventif di seluruh destinasi wisata yang mengandalkan moda transportasi laut.

Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi pemerintah daerah Bengkulu dan instansi terkait untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh operator kapal wisata di wilayah perairan Bengkulu.

“Audit harus mencakup aspek teknis kapal, alat keselamatan, kompetensi awak, dan SOP pelayaran. Ini langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” tegas Menteri Pariwisata.

Di sisi lain, dugaan kelalaian yang menyebabkan kecelakaan ini kini tengah diselidiki oleh Kepolisian Daerah Bengkulu. Pemeriksaan dilakukan terhadap enam orang, termasuk pemilik jasa wisata dan kru kapal untuk mengungkap ada tidaknya unsur kelalaian dalam operasional kapal wisata tersebut. [fa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic