regionalBatik

Keindahan Batik Kayu Desa Wisata Krebet, Seni dan Tradisi yang Memikat

Penulis Ashila Syifaa
Jul 29, 2024
Macam-macam produk batik kayu khas Desa Wisat Krebet. (Foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id /Azhari Setiawan)
Macam-macam produk batik kayu khas Desa Wisat Krebet. (Foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id /Azhari Setiawan)

ThePhrase.id – Seni batik yang selama ini dikenal merupakan ukiran di atas kain putih, nyatanya seni batik dapat diukir di atas kayu. Seperti yang dihasilkan oleh warga Dusun Krebet yang memanfaatkan kayu sebagai media untuk membatik. Dusun Krebet merupakan desa wisata yang berlokasi Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Desa ini juga merupakan sentra batik kayu.

Masyarakat krebet menggunakan batik sebagai media untuk menghasilkan karya-karya cantik yang bernilai tinggi hingga menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Proses membuat batik kayu cukup berbeda dan tentunya membutuhkan keterampilan tersendiri. Pola batik pada kayu harus dibuat secara manual, karena tidak bisa menggunakan alat seperti batik cap, sehingga membutuhkan ketelitian yang tinggi. 

Motif batik kayu yang dibuat oleh para perajin di Desa Wisata Krebet antara lain motif parangrusak, parangbarong, kawung, garuda, sidorahayu, dan sidomukti.

Keindahan Batik Kayu Desa Wisata Krebet  Seni dan Tradisi yang Memikat
Macam-macam produk batik kayu khas Desa Wisat Krebet. (Foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id /Azhari Setiawan)

Kayu yang digunakan tergantung dengan barang yang diproduksi. Pada umumnya jenis kayu yang digunakan yaitu sengon, kayu munggur, kayu jati, dan khusus untuk wayang menggunakan kayu klepu.

Batik kayu yang dihasilkan berupa berbagai macam produk seperti seperti topeng, wayang, lemari, aksesori rumah tangga, patung kayu, kotak perhiasan, dan hiasan batik kayu lainnya. Harganya bervariasi mulai dari yang murah hingga termahal bernilai jutaan.

Kerajinanan batik kayu ini merupakan salah satu bentuk perkembangan dari seni batik tradisional yang semakin dikenal oleh masyarakat dunia. 

Menurut laman Pemerintah Kabupaten Bantul, pada awalnya hanya terdapat perajin patung dan batik kain. Kemudian para perajin berinovasi untuk menggabungkan keduanya untuk menjadi produk baru dengan proses yang sama antara ukiran patung dengan membatik.

Saat ini terdapat 58 orang perajin yang masuk dalam anggota koperasi dan 350 orang yang menjadikan kerajinan kayu sebagai sumber penghasilan. Uniknya lagi masing-masing sanggar memiliki volume produksi yang berbeda-beda. Ada yang satu bulan dapat menghasilkan 20 ribu produk, namun ada juga yang 100 sampai 500 produk tergantung dengan permintaan dan jenis produk yang diminta. [Syifaa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic