e-biz

Kelapa Sawit Indonesia Berpotensi Atasi Krisis Energi Dunia

Penulis Haifa C
Oct 11, 2021
Kelapa Sawit Indonesia Berpotensi Atasi Krisis Energi Dunia
ThePhrase.id – Krisis energi membuat sejumlah harga komoditas energi seperti batu bara, gas alam, serta minyak bumi mengalami peningkatan di Eropa.

Peningkatan harga tersebut bahkan diperkirakan dapat menimbulkan inflasi, terutama setelah Badan Regulator Energi Perancis mengatakan bahwa harga gas berpotensi akan mulai mengalami kenaikan sebesar 12,6% pada bulan Oktober ini.

Namun di sisi lain, kelangkaan energi tak terbarukan ini justru bisa menjadi peralihan ke penggunaan bahan bakar nabati. Salah satu minyak nabati yang berpotensi menjadi pengganti bahan bakar energi fosil yakni minyak kelapa sawit, yang dapat menghadirkan energi ramah lingkungan.

Perkebunan kelapa sawit (Foto: Coaction Indonesia)


Banyaknya kebun kelapa sawit di negeri ini membuat hal tersebut menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi dalam penerapan kebijakan energi masa depan dunia.

Tidak hanya menghasilkan energi generasi pertama seperti biodiesel dan FAME, kebun sawit di Indonesia juga menghasilkan energi generasi kedua, yakni biomassa yang cukup besar.

Berdasarkan hasil studi Foo-Yuen Ng, et. al pada tahun 2010, setiap hektar kebun kelapa sawit dapat menghasilkan biomassa sekitar 16 ton bahan kering (dry matter) per tahunnya. Sementara kebun sawit di Indonesia yang mempunyai luas sekitar 11 juta hektar di tahun 2015, diprediksi berpotensi dapat memproduksi biomassa hingga mencapai 167 ton setiap tahun.

Kelapa sawit (Foto: Astra Agro Lestari)


Perlu diketahui, biomassa kebun sawit bisa diolah menjadi bioetanol, yang dapat digunakan sebagai pengganti premium atau gasoline.

Dilansir dari Gatra.com, KL Energy Corporation mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman mereka, setiap ton bahan kering biomassa dapat menghasilkan 150 liter etanol.

Dengan produksi biomassa kebun sawit Indonesia sebesar 167 juta ton per tahun, 25 juta kilo liter etanol dapat dihasilkan setiap tahunnya, atau hampir 60 persen dari kebutuhan premium Indonesia.

Ilustrasi biofuel dari kelapa sawit (Foto: CPO Indonesia)


Sementara itu, kebun kelapa sawit juga berpotensi memproduksi POME (Palms Oils Mill Effluent) melalui tangki digester bigas (methane capture) untuk menghasilkan biogas/biomethane. Volumenya bisa mencapai 3.179 juta kubik biogas setiap tahun. Nantinya, biogas ini diprediksi dapat mengurangi konsumsi gas alam, atau bisa digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik (biolistrik). [hc]

 

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic