
ThePhrase.id – Pernah kepikiran punya “asisten pribadi” yang mengerti kondisi dompetmu? Di tengah gaya hidup serba cashless, paylater, dan kemudahan belanja online, kini kamu bisa memanfaatkan AI (artificial intelligence) untuk mengelola keuanganmu agar tetap terkontrol.
Media Keuangan milik Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjelaskan bahwa penggunaan AI di sektor keuangan dapat meningkatkan efisiensi hingga 25 – 30 persen berdasarkan PwC Global AI Study.
Bahkan, tak sedikit bank-bank besar mulai mengembangkan fitur AI Advisor sebagai penasihat digital. Namun, perlu diingat bahwa teknologi AI tidak dapat menggantikan keputusan manusia, sehingga kesadaran finansial tetap menjadi kunci utama untuk mengatur keuangan.
Lalu, bagaimana cara menggunakan AI agar bisa menjadi asisten keuanganmu? Berikut tipsnya.
Langkah pertama dan paling mudah adalah menggunakan aplikasi keuangan yang sudah mengintegrasikan fitur AI, seperti mengategorikan pengeluaran, memberikan rekomendasi pos pengeluaran yang boros, hingga menyarankan batas anggaran. Jadi, misal kamu terlalu sering membeli kopi, sistem akan mendeteksinya dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi frekuensi pembelianmu.
Kamu bisa memanfaatkan chatbot berbasis AI yang kini banyak disediakan bank dan aplikasi keuangan untuk membantu nasabah 24 jam. Berbagai pertanyaan seperti saldo, riwayat pengeluaran, hingga estimasi tagihan dapat terjawab secara real time.
Popularitas AI juga mengubah dunia investasi. Beberapa platform seperti Bibit, Pluang, dan Bareksa memanfaatkan AI untuk menganalisis profil risiko pengguna. Dari hasil analisis tersebut, sistem dapat menyarankan pengguna portofolio investasi yang sesuai, sehingga dapat membantu pemula untuk memulai.
Beberapa AI juga mampu membaca pola transaksi dan memprediksi tren keuangan berdasarkan pola transaksi. Misalnya, aplikasi bisa memproyeksikan kapan kamu harus membayar tagihan, kapan harus menabung, hingga membantumu menghindari utang konsumtif.
Itu dia beberapa fitur AI yang dapat memungkinkan pengelolaan keuangan pribadi menjadi lebih praktis dan efisien. Pencatatan otomatis mempersingkat waktu, analisis data meminimalkan kesalahan, dan rekomendasi yang personal membantu kamu membuat keputusan finansial yang lebih tepat.
Banyak aplikasi juga menyediakan laporan visual berupa grafik dan ringkasan, sehingga kamu lebih mudah memahami pola pengeluaran tanpa harus menghitung manual. Pada akhirnya, AI bukan hanya “asisten pribadi”, tetapi partner cerdas yang dapat membantumu mengambil keputusan finansial berbasis data, bukan sekadar emosi. [fa]