regional

Kelola Sampah Digital, Pendapatan Bisa Rp 10 Juta

Penulis Aswan AS
May 11, 2021
Kelola Sampah Digital, Pendapatan Bisa Rp 10 Juta
Thephrase.id - Pengelolaan sampah digital yang diluncurkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Kota Bandung, diharapkan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terobosan ini juga diharapkan menjadikan Jabar terdepan dalam penerapan green economy.

Kang Emil meluncurkan pengelolaan sampah digital berkolaborasi dengan Octopus. (Foto: Facebook Ridwan Kamil)


Menurut Kang Emil, panggilan Gubernur Jawa Barat, aplikasi digital pengelolaan sampah ini menghubungkan rumah tangga pemilah sampah dengan pelestari yang berujung ke pabrik canggih yang mengolah plastik kembali jadi produk. Melalui aplikasi digital ini rumah tangga dapat uang, pelestari dapat income.

“250 ribu per hari, adalah penghasilan akang pelestari (pengumpul sampah daur ulang), melalui aplikasi digital Octopus. Bahkan ada yang bisa 350 ribu/hari atau hampir 10 juta sebulan,” ujar Kang Emil dalam akun Facebooknya.

Kang Emil menambahkan, Going Digital adalah kebutuhan. Dengan digital Manajemen pilah dan angkut sampah menjadi sangat mudah dan menghidupi banyak pihak.

“Bulan ini dimulai di Bandung Raya, selanjutnya dalam 6 bulan total 27 kota/Kabupaten se Jawa Barat,” imbuh Kang Emil.

Dengan inisitaif ini, sambung Kang Emil, semoga ke depan Indonesia tidak dilabeli lagi sebagai negara terbesar ke-2 di dunia penyumbang sampah plastik ke lautan.

Dalam menyukseskan pengelolan sampah digital, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan Octopus sebuah platform aplikasi digital ekonomi sirkular yang dapat memberikan keuntungan bagi pelestari lingkungan dalam mengelola sampah. Kang Emil meluncurkan pengelolaan sampah digital dengan tema “Kelola Sampah Berbasis Digital Menuju Jabar Juara Bersama Octopus” dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Halaman Belakang Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (5/5/2021).

Kang Emil meluncurkan pengelolaan sampah digital berkolaborasi dengan Octopus. (Foto: Facebook Ridwan Kamil)


Konsep yang diusung oleh Octopus adalah seperti aplikasi ojek online. Dimana orang dapat meng-order Pelestari untuk mengambil sampah daur ulang yang telah dikumpulkannya. Ditargetkan untuk semua orang, tak hanya ibu rumah tangga, kini masyarakat dapat mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang hingga cukup banyak dan memanggil Pelestari untuk mengambil sampah tersebut. Sampah yang dapat didaur ulang pun beragam, mulai dari plastik, barang elektronik, popok, hingga pembalut.

Foto: instagram.com/octopus.ina


Keuntungan bagi masyakat yang menggunakan Octopus bukan hanya sampahnya diambil di rumah, namun setiap melakukan daur ulang sampah akan mendapat poin yang dinamakan poin DTBM. Poin DTBM ini kemudian dapat ditukarkan dengan pulsa, paket data, hingga token listrik.

Tak hanya memudahkan masyarakat untuk mendaur ulang sampah, aplikasi dan gerakan ini juga membantu para pemulung untuk mencari sampah. Biasanya, pemulung harus mencari sampah dari rumah ke rumah dan dalam satu hari harus menempuh berkilo-kilo meter untuk mendapatkan target sampah hariannya.

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic