trending

Kemendikbudristek Tanggapi Isu Stanford University Bangun Kampus di IKN

Penulis Nadira Sekar
Mar 14, 2024
Foto: Presiden Jokowi meninjau Sumbu Kebangsaan, di Kawasan IKN, Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu (17/01/2024). (dok. BPMI Setpres/Kris)
Foto: Presiden Jokowi meninjau Sumbu Kebangsaan, di Kawasan IKN, Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu (17/01/2024). (dok. BPMI Setpres/Kris)

ThePhrase.id - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam, memberikan penjelasan terkait rencana pembangunan kampus Stanford University di Ibu Kota Negara (IKN).

Nizam menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada pengajuan resmi dari Stanford University untuk membuka cabang di IKN. 

Dia mengungkapkan bahwa meskipun beberapa perguruan tinggi telah menunjukkan minat untuk membangun kampus fisik di sana, namun wacana tersebut masih belum dapat dipastikan karena belum ada pengajuan izin resmi dari kampus-kampus luar negeri tersebut untuk membuka cabang di IKN. 

Terkait kerja sama riset dengan Stanford University di IKN, Nizam mengkonfirmasi adanya minat tersebut. “Banyak juga kampus yang tertarik kerja sama dengan kampus Indonesia untuk melakukan penelitian di IKN. Baik dari Amerika Serikat, Eropa, maupun Australia,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono mengungkapkan bahwa Stanford University akan memulai pembangunan kampus di Ibu Kota Nusantara atau IKN pada bulan Mei 2024.

"Kita juga bekerja sama dengan sekolah internasional ternama yakni Stanford University, mudah-mudahan nanti pada Mei mereka mulai membangun kampus," uja Bambang Susantono dalam seminar daring di Jakarta, Jumat (8/3), dikutip dari Antara.

Menurut Bambang, kehadiran Stanford di IKN akan dilakukan secara bertahap, dengan fokus awal pada pembangunan fasilitas riset. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan lahan seluas tiga hektar untuk pembangunan pusat riset Stanford tersebut.

Lokasi pusat riset ini terletak di kawasan inti IKN yang sedang dibangun oleh alumni Stanford. Setelah selesai dibangun, pusat riset akan diisi dengan aktivitas riset oleh tim dari Stanford. Riset yang dilakukan di pusat riset ini meliputi berbagai bidang, mulai dari pengelolaan air, pembangunan perkotaan berkelanjutan, robotika, dan bidang-bidang lainnya yang relevan.

Hasil riset yang dihasilkan di pusat riset Stanford akan menjadi kontribusi penting bagi IKN dalam upaya mengembangkan Nusantara sebagai kota cerdas yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

Tak hanya Stanford, ia juga menyebut adanya minat kerja sama riset dari beberapa perguruan tinggi lainnya, baik dari Amerika Serikat, Eropa, maupun Australia. Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa kehadiran Stanford di IKN juga dapat menjadi awal dari investasi pendidikan dari berbagai negara lainnya. 

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara menambahkan bahwa Prof. Mohammed Ali Berawi, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, telah mengidentifikasi setidaknya tujuh negara yang tertarik untuk melakukan riset di IKN, seperti Belanda, Finlandia, dan sebagainya.

"Di belakang ini, Prof. Ali berawi sudah punya beberapa kali mungkin 7 atau 8 dari Belanda, ada Leiden ada Delft, Rotterdam, lalu dari Finland ada beberapa, dan seterusnya. Yang saya ingin sampaikan, dunia internasional mulai masuk ke IKN, dalam arti untuk melihat knowledge," imbuhnya. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic