ThePhrase.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkap bahwa penggunaan vaksin Mpox di Indonesia telah mendapatkan persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril sebagai tanggapan terhadap kekhawatiran yang menyebutkan vaksin Mpox sebagai eksperimen, serta ajakan menolak vaksin tersebut.
“Vaksin Mpox sudah menerima Emergency Use Listing (EUL) dari WHO dan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM, yang berarti vaksin ini boleh digunakan dalam kondisi darurat,” terang Syahril di Jakarta, Selasa (10/9).
Keamanan vaksin Mpox terus dipantau oleh BPOM dan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) yang independen. Mereka memastikan vaksin ini memberikan manfaat maksimal dalam mencegah penularan virus Mpox, sekaligus meminimalisasi risiko efek samping.
“BPOM dengan Komnas KIPI yang independen terus memantau penggunaan vaksin ini untuk memastikan keamanan dan manfaatnya,” imbuhnya.
Saat ini, Indonesia menggunakan vaksin Mpox jenis Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN), yaitu vaksin generasi ketiga dari cacar yang bersifat non-replicating. Program vaksinasi Mpox dengan MVA-BN telah dimulai sejak 2023 setelah kasus konfirmasi Mpox ditemukan di Indonesia.
Berdasarkan dokumen WHO berjudul “Weekly Epidemiological Record: Smallpox and Mpox (Orthopoxviruses) Vaccine Position Paper” yang diterbitkan pada 23 Agustus 2024, terdapat tiga jenis vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah Mpox. Ketiganya awalnya dikembangkan untuk mencegah cacar, namun kemudian diperluas untuk pencegahan Mpox.
Pertama, MVA-BN. Vaksin ini pertama kali disetujui di Kanada dan Uni Eropa pada 2013 untuk pencegahan cacar, kemudian disetujui di Amerika Serikat pada 2019 untuk mencegah cacar dan Mpox. Uni Eropa juga mengizinkan penggunaannya untuk Mpox pada Juli 2022. Efektivitas vaksin ini berkisar antara 62%-85% dalam mencegah penularan, dan menurunkan risiko penyakit sebesar 20% pada mereka yang sudah terpapar.
Kedua, LC16m8. Vaksin ini disetujui di Jepang sejak 1975 untuk pencegahan cacar dan diperluas untuk Mpox pada 2022. Vaksin ini merupakan bagian dari generasi ketiga vaksin cacar dan terbukti memberikan perlindungan terhadap virus Mpox serta menghasilkan respons antibodi yang kuat terhadap virus orthopox lainnya, termasuk Clade I MPXV.
Ketiga, ACAM2000. Vaksin cacar generasi kedua ini disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada 2007 untuk imunisasi cacar. Pada 2024, vaksin ini disetujui untuk mencegah Mpox di bawah protokol Investigasi Obat Baru Akses yang Diperluas (Expanded Access Investigational New Drug). Studi model hewan menemukan bahwa vaksin ACAM2000 manjur melawan virus MPXV bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak divaksinasi. [nadira]