trending

Kenali 4 Jenis Masker untuk Cegah Virus Corona

Penulis Nadia A
Jun 24, 2021
Kenali 4 Jenis Masker untuk Cegah Virus Corona
Thephrase.id - Tingginya tingkat penularan virus Covid-19 serta munculnya varian virus corona baru di Indonesia menuntut kita untuk semakin meningkatkan kewaspadaan serta memperketat penerapan protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang perlu diterapkan adalah 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Foto: freepik.com


Salah satu protokol kesehatan yang paling penting untuk diterapkan adalah memakai masker ketika ke luar rumah maupun di lingkungan sekitar rumah. Penggunaan master menjadi sangat penting karena dapat menangkal droplet, yaitu cipratan liur yang dikeluarkan seseorang dari hidung atau mulut saat bersin, batuk, ataupun berbicara. Droplet ini merupakan medium penyebaran virus corona.

Dengan banyaknya jenis masker yang ada, penting bagi kita untuk mengenali dan mengetahui perbedaan serta keefektivitasan berbagai jenis masker tersebut. Berikut adalah perbedaan masker yang digunakan untuk mencegah penularan virus corona.

 

Masker N95

Masker N95, Foto: Shutterstock


Masker N95 adalah masker yang sangat efektif mengurangi risiko infeksi seseorang terhadap virus. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Hospital Infection, masker N95 dapat menyaring partikel aerosol (partikel zat yang ada di udara) sebesar 95 persen di lingkungan yang sangat terkontaminasi. Masker ini dapat menyaring partikel sampai ukuran 0,3 mikron. Meskipun virus corona ukurannya sekitar 0,1 mikron, tapi partikel virus SARS-CoV-2 tersebut biasanya menempel pada droplet yang berukuran lebih besar.

Walaupun daya lindungnya lebih baik, masker N95 tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari, karena penggunaan dengan durasi lama dapat menyebabkan sulit bernapas dan gerah. Masker N95 terasa ketat saat dipakai di wajah karena telah didesain secara pas untuk menutupi hidung dan mulut orang dewasa.  Masker ini diutamakan untuk petugas medis yang melakukan kontak secara langsung dengan penderita Covid-19 atau ketika berada di lingkungan berisiko penularan tinggi.

 

Masker KN95

Masker KN95, Foto: freepik.com


Jika masker N95 diprioritaskan untuk petugas medis, masker KN95 ini dapat digunakan oleh masyarakat umum terutama saat berada di lingkungan berisiko penularan sedang sampai rendah. Masker KN95 awalnya muncul sebagai alternatif dari masker N95. Bedanya, masker N95 merupakan standar dari Amerika Serikat, sedangkan masker KN95 berstandar Cina.

Bentuk serta tampilan KN95 mirip dengan N95, perbedaannya terdapat pada jahitan di bagian tengah masker KN95 untuk melipat masker tersebut. Masker KN95 juga memiliki loop telinga untuk penggunanya. Masker KN95 dinilai sudah cukup efektif untuk menangkal resiko penularan virus corona untuk digunakan masyarakat.

 

Masker Bedah atau Masker Medis

Masker Medis atau Masker Bedah, Foto: freepik.com


Masker bedah atau masker medis 3 ply artinya memiliki tiga lapisan. Lapisan tersebut terdiri dari  lapisan luar kain tanpa anyaman kedap air, lapisan dalam bertindak sebagai filter densitas tinggi, dan lapisan dalam yang menempel langsung dengan kulit ketika dipakai, di mana fungsinya adalah untuk menyerap cairan berukuran besar yang keluar dari pemakai ketika batuk maupun bersin. Masker ini hanya untuk digunakan sekali pakai.

Masker ini dapat melindungi hidung dan mulut dari kontak dengan tetesan, percikan, dan semprotan yang mungkin terpapar kuman atau virus. Meskipun belum cukup andal untuk menyaring partikel kecil, masker medis dapat menyaring partikel besar yang ada di udara. Efektivitas saringan dari masker berdah adalah penyaringan sekitar 60 persen dari partikel yang terhirup. Gunakan masker ini jika anda tidak dapat menemukan masker N95 atau KN95 dan segera ganti apabila masker lembap atau basah. Hindari pemakaian masker 2 ply (dua lapisan) karena masker terseubut tidak mempunyai lapisan filter yang berfungsi sebagai penyaring droplet.

 

Masker Kain

Masker kain, Foto: freepik.com


Masker kain memiliki efektivitas lebih rendah dari ketiga masker di atas. Kepala Departemen Ilmu Kesehatan THT Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Dr. dr. Bambang Udji Djoko Rianto, Sp.THT (K)., M.Kes., mengatakan penggunaan masker kain kurang efektif dalam mencegah penularan Covid-19 dan hanya bisa dipakai sebagai alternatif terakhir. Ia menjelaskan bahwa penetrasi masuk partikel pada masker kain bisa 97 persen menembus masker, sehingga perlindungannya hanya 3 persen saja.

Meskipun begitu, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito  menjelaskan, masker kain bisa digunakan sebagai pengganti masker medis untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 di tengah masyarakat umum. Ia mengatakan lebih baik memakai masker daripada tidak sama sekali.

Jika anda terpaksa memakai masker kain, pakai lah masker kain tidak lebih dari 4 jam serta cuci masker tersebut setelah penggunaan. Pasalnya masker kain biasanya terbuat dari bahan yang dapat menyerap air, sehingga percikan droplet dari orang lain bisa terserap dan bertahan lebih lama pada kain masker. Selain itu, usahakan masker kain anda memiliki 3 (tiga) lapisan yaitu lapisan non-anyaman tahan air (depan), microfibre melt-blown kain non-anyaman (tengah), dan kain biasa non-tenunan (belakang). Jangan lupa untuk jaga jarak aman yaitu 1-2 meter.

Itulah jenis-jenis masker yang dapat membantu kita dalam mencegah penularan penyakit melalui virus. Pilih dan pakailah masker yang aman dan sesuai dengan kondisi sekitar kita. (Nadia)

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic