lifestyleRelationship

Kenali Phantom Ex, Ketika Kenangan Lama Mengganggu Hubungan Baru

Penulis Ashila Syifaa
Jul 12, 2024
Ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar. (Foto: Pexels/RDNE Stock)
Ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar. (Foto: Pexels/RDNE Stock)

ThePhrase.id – Pasangan masih terbayang-bayang dan sering membandingkan dengan kenangan lama di masa lalu? Fenomena ini dapat disebut phantom ex, kondisi psikologis yang berkaitan dengan cara pasangan membangun ikatan yang juga dikenal dengan attachment style.

Istilah “phantom ex” pertama kali didefinisikan oleh Amir Levine, MD dan Rachel S.F. Heller, M.A., di dalam buku berjudul “Attached”. 

Phantom ex didefinisikan sebagai masa lalu yang menghantui pikiran hingga emosi pasangan yang sering dibandingkan dengan hubungan baru. Hal ini dapat terjadi ketika pasangan memiliki ikatan emosi yang terus-menerus muncul kepada orang tersebut. Namun, bukan berarti pasangan masih memiliki ketertarikan atau rasa dengan masa lalunya. 

Dr. Levine menjelaskan bahwa orang yang memiliki avoidant (menghindar) attachment style akan cenderung terbayang-bayang hubungan romantis di masa lalu. Hal ini disebabkan oleh perasan kurang nyaman dengan menunjukan emosi. Sehingga mereka tanpa disadari akan berusaha untuk mengurangi intimasi atau kedekatan dengan mengingat-ingat kenangan masa lalu.

Meskipun begitu, hal ini dapat membuat hubungan yang sedang dijalani retak dan mengganggu perasaan pasangan saat ini. 

Lalu apa bedanya phantom ex dan “the one that got away”?

The one that got away, merupakan istilah dalam pop culture atau budaya populer yang menggambarkan cinta lama yang hilang dan tidak berhasil sehingga sering terbayang-bayang untuk mendapatkan kesempatan kedua.

Meskipun serupa, nyatanya phantom ex hanya sebuah cara yang dilakukan pasangan untuk tanpa disadari menjauh dari hubungan yang sedang dijalankan khususnya bagi yang memiliki avoidant attachment style. Phantom ex yang sesekali muncul dan dibandingkan dengan hubungan baru hanyalah sebuah ide yang dibuat. 

Bagaimana cara menghadapi pasangan dengan phantom ex

Dalam menghadapi pasangan yang memiliki phantom ex dan avoidant attachment style, pertama harus memahami dahulu bahwa perilaku yang menjauh ini tidak dilakukan dengan sengaja.

Banyak yang mengatakan bahwa seseorang yang memiliki avoidant attcahment tidak suka dengan keintimasi dan menghindarinya. Nyatanya ini bukanlah hal yang benar. Agar kondisi ini tidak semakin membebani hubungan, penting untuk membangun komunikasi yang jujur antar pasangan.

"Sebenarnya, Phantom ex bukan hal yang baik atau buruk, sehat atau sakit. Ini tentang mencoba merasa nyaman dalam hubungan. Ini tentang kehilangan apa yang ada di depan mata karena sulit untuk merasa dekat," jelas Dr. Levine.

Terlepas dari gaya attachement mereka, sering menyebut masa lalu dapat menjadi tindakan yang tidak peka secara emosional terhadap pasangan. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan hubungan jika terus-menerus dilakukan. 

Saat dihadapkan dengan phantom ex, ada baiknya untuk menanyakan perasaan pasangan dan memastikan mereka baik-baik saja. Pastikan apakah yang dibutuhkan adalah ruang untuk sendiri atau kedekatan di antara pasangan. Lalu, luangkan waktu untuk membicarakan hal tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan dari kedua belah pihak. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic