tech

Kenapa Amerika Serikat Berupaya Memblokir TikTok?

Penulis Ashila Syifaa
Mar 30, 2023
Kenapa Amerika Serikat Berupaya Memblokir TikTok?
ThePhrase.id - Perdebatan panjang mengenai nasib TikTok di Amerika Serikat terus berlanjut dengan anggota parlemen AS yang mendorong upayanya untuk membatasi atau memblokir TikTok. Sejak diluncurkan tahun 2016, TikTok memiliki lebih dari satu miliar pengguna di dunia dan lebih dari 100 juta pengguna dari AS, sehingga muncul kekhawatiran dari Pemerintah AS.

TikTok yang selama ini dikenal sebagai platform membagikan video pendek dengan konten yang ringan bahkan kadang lucu dinilai dapat membahayakan keamanan negara oleh pemerintah AS. Hal ini juga dikaitkan dengan TikTok yang merupakan bagian dari perusahaan ByteDance milik China.

Beberapa negara bagian Amerika Serikat, seperti Maryland, Dakota Selatan, dan Texas telah memblokir TikTok dari perangkat yang digunakan oleh pemerintah. Baru-baru ini, Pemerintah AS pun menuntut pemilik aplikasi tersebut untuk melepaskan saham aplikasi atau mengambil risiko untuk diblokir.

Pada 23 Maret 2023 lalu, Shou Zi Chew, CEO TikTok mengikuti kesaksian dengan anggota parlemen yang membahas mengenai hubungan aplikasi tersebut dengan perusahaan ByteDance.

Alasan AS berupaya memblokir TikTok


Foto: Unsplash/Solen Feyissa


Melansir Time.com, hal ini terjadi karena kekhawatiran pemerintah AS atas keamanan negaranya. Sebab beberapa ahli keamanan mengatakan China memiliki akses tak terbatas atas data yang mereka dapatkan dari warga Amerika Serikat.

Ditambah, ByteDance sebagai perusahaan China memiliki kewajiban untuk mematuhi peraturan keamanan nasionalnya dan mengharuskannya untuk menyerahkan data kepada otoritas China bedasarkan permintaan.

Menurut Vox, Pemerintah AS mengkhawatirkan Pemerintah China dapat mempengaruhi dan memanipulasi penggunanya melalui argoritma TikTok.

Hal ini berdasarkan keahlian TikTok dalam argoritmanya yang mampu memberikan konten sesuai dengan setiap penggunanya. Pemerintah AS mempertanyakan bagaimana TikTok dapat mengumpulkan dan menggunakan data yang didapatkan dari penggunanya.

Selain masalah keamanan nasional, beberapa hal lainnya seperti keamanan untuk anak di bawah umur. Menurut Pemerintah AS, platform TikTok berbahaya untuk anak-anak dan memiliki pengaruh yang dapat membahayakan keamanan anak. Meskipun begitu, permasalahan ini tidak hanya ditemukan di TikTok tapi juga di sebagian besar platform media sosial.

Komitmen CEO TikTok, Shou Zi Chew untuk AS


CEO TikTok, Shou Zi Chew Shou Chew saat memberikan kesaksian kepada House Energy and Commerce Committee, Kamis (23/3/23) (Foto: Wikimedia Commons/Tom Williams)


Melalui kesaksian yang dilakukan, Chew menyampaikan beberapa komitmen untuk Amerika Serikat.  “Ada lebih dari 150 juta penduduk Amerika yang menyukai platform kami dan menjadi kewajiban kami untuk melindungi mereka,” jelas Shou Chew saat memberikan kesaksian kepada House Energy and Commerce Committee, Kamis (23/3/23).

Pada kesaksian tersebut Chew memberikan empat komitmen:

  • Memprioritaskan keamanan khusunya remaja

  • Memberikan keamanan firewall untuk data Amerika agar terjaga dari akses asing

  • Tiktok akan selalu menjadi tempat bebas berekspresi dan tidak kan dimanipulasi oleh pemerintah manapun

  • TikTok akan transparan dan memberikan akses ke pemantau independen pihak ketiga, untuk tetap bertanggung jawab atas komitmennya


Nyatanya tak hanya Amerika Serikat saja yang berupaya untuk melarang aplikasi TikTok, beberapa negara juga perupaya untuk memblokir TikTok. Salah satunya yang telah memblokir aplikasi TikTok adalah India pada tahun 2020 lalu. Lalu, Prancis, Belanda dan Norwegia juga sudah mulai mengeluarkan permintaan untuk melarang TikTok di perangkat pemerintah atas kekhawatiran yang sama. [Syifaa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic