trending

Kenapa Menteri ESDM Berikan Apresiasi Terhadap Penanganan Tangki Balongan?

Penulis thephraseid
Apr 18, 2021
Kenapa Menteri ESDM Berikan Apresiasi Terhadap Penanganan Tangki Balongan?


Thephrase.id – Kilang Balongan merupakan salah satu kilang penting dalam menjaga pasokan BBM dan Avtur di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Kilang Balongan yang memiliki area 178 hektar dengan 72 tangki ini memiliki kapasitas mencapai 1,35 juta Kiloliter (KL). Kapasitas produksi Kilang Balongan tercatat setara 16% dari total kapasitas kilang nasional.

Posisi penting ini menyebabkan seluruh mata tertuju kepada Kilang Balongan ketika terjadi kebakaran pada 4 tangki T-301 di area Kilang Balongan. Meskipun pada saat insiden kebakaran ini terjadi, tiga tangki dinyatakan kosong dan hanya satu tangki yang terisi, itupun kapasitasnya sekitar 23 ribu KL, tetap saja semua was-was dan cemas sehingga mengundang perhatian publik.

Beruntung Pertamina sigap. Dengan didukung oleh berbagai pihak, termasuk Pemerintah Daerah dan instansi terkait, insiden kebakaran bisa segera diatasi. Direktur Utama Nicke Widyawati beserta Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaya Purnama pun langsung turun ke lapangan untuk memastikan seluruh anak buahnya bekerja dengan sigap dan tepat. Apa jadinya, jika penanganan ini lambat, tentu dampaknya akan lebih luas.

Tak terbayangkan jika produksi BBM nasional anjlok akibat insiden kebakaran ini, dampaknya akan menyentuh hampir seluruh sektor. Maklum, hampir semua sektor penting sangat tergantung dengan keamanan suplai BBM.

Disinilah, kita paham kenapa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif memberikan apresiasi terhadap PT Pertamina (Persero). Kementerian ESDM memang “Bos” Pertamina dalam hal penyediaan energi nasional. Sementara dalam hal kelembagaan sebagai BUMN, maka Pertamina menginduk ke Kementerian BUMN di bawah nakhoda Erick Thohir.

Didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Menteri ESDM pun mengunjungi Kilang Balongan untuk melihat langsung kondisi Kilang Balongan pasca insiden tangki T-301. Kunjungan tersebut juga dalam rangka memastikan proses penanganan yang telah dijalankan Pertamina untuk mengatasi insiden di lapangan dan pemulihan lokasi penyimpanan BBM di Balongan berjalan baik.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan di awal insiden, Pertamina telah melakukan tindakan cepat melokalisasi titik api di dalam bundwall atau tanggul di sekeliling tangki T-301 sehingga tidak meluas. Saat ini masih dilakukan pendinginan terhadap sisa minyak yang masih ada di dasar bundwall, sehingga temperatur minyak dapat diturunkan dan api sudah padam saat ini. Menurut Arifin Tasrif, saat ini Pertamina melakukan investigasi yang melibatkan internal dan eksternal mengenai penyebab kejadian. Investigasi masih berproses dan memerlukan pendalaman.

"Ke depannya Pertamina akan melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi apa saja yang diperlukan untuk peningkatan sistem keamanan kilangnya mengacu pada teknologi baru yang saat ini dipakai,” pesan Arifin.

Terkait warga terdampak, Arifin juga meyakini bahwa Pertamina akan melakukan penanganan yang baik kepada masyarakat.

“Kita harapkan korban yang masih dirawat bisa membaik dan bisa segera keluar dari unit perawatan khusus. Terhadap seluruh masyarakat terdampak akibat dari kejadian ini, Pertamina berkomitmen untuk bertanggung-jawab untuk perbaikan rumah dan properti warga, perawatan korban luka, dan trauma healing,” ucap Arifin.

Menteri ESDM juga mengingatkan, agar Pertamina segera memasang sistem komunikasi dengan masyarakat, apabila ada indikasi yang diperkirakan dapat membahayakan, masyarakat sekitar dapat melakukan persiapan lebih dini untuk menjaga keselamatan.

Supplai BBM Aman

Paska terjadinya insiden kebakaran pada tangki Balongan, kebutuhan BBM juga dipastikan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir menjelang Ramadhan 1442 H ini, seluruh kebutuhan BBM, Avtur dan juga LPG dipastikan tersedia dengan cukup.

“Sudah dilakukan antisipasi dengan mengoptimalkan kapasitas kilang lainnya dengan mengedepankan keselamatan kerja, kebutuhan dalam negeri bisa dipenuhi,” tegas Menteri ESDM.

Merujuk pada data yang disampaikan Pertamina, ketahanan pasokan BBM dan Avtur sangat memadai di kisaran 20 hingga 74 hari ke depan. Pasokan gasoline (bensin) secara nasional sebesar 10,5 juta barel, Gasoil (Solar) 8,8 juta barel dan Avtur 3,2 juta barel.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan dengan sistem digitalisasi yang terkontrol, Pertamina dapat memantau ketersediaan stok dan proses penyaluran BBM secara akurat dan realtime.

“Data dan informasi dari sistem digital akan memudahkan Pertamina dalam pengambilan keputusan strategis dalam penyediaan BBM dan memastikan keaandalan suplai untuk pelayanan energi bagi masyarakat,”ujarnya.

Nicke menegaskan sejak awal terjadinya insiden tangki Balongan, Pertamina menerapkan rencana Regular, Alternative and Emergency (RAE) dimana pasokan BBM dari kilang Balongan digantikan oleh Kilang Cilacap dan TPPI.

Sementara untuk distribusinya, lanjut Nicke, Pertamina akan memaksimalkan penyaluran rata-rata hari pada sejumlah Terminal BBM di Jawa Bagian Barat (TBBM Cikampek, TBBM Plumpang, TBBM Tanjung Gerem, TBBM Ujung Berung dan TBBM Balongan). Bila diperlukan Pertamina telah mensiagakan TBBM Tanjung Priok dan TBBM Padalarang.

Untuk Avtur, tutur Nicke, dari tiga Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) terdampak, Pertamina menerapkan konsolidasi pasokan. DPPU Halim Perdana Kusuma Jakarta dan DPPU Husein Sastranegara Bandung dari DPPU Soekarno Hatta. Sedangan DPPU Ahmad Yani Semarang, konsolidasi Avtur dari FT Rewulu Yogyakarta. Adapun DPPU di Yogyakarta (Adi Soetjipto, NYIA Kulon Progo) dan Solo (Adi Soemarmo) disuplai dari Kilang Refinery Unit IV Cilacap.

Kesigapan Pertamina dalam menangani insiden kebakaran dan menjaga keandalan pasokan patut diapresiasi. Meskipun demikian, proses investigasi harus tetap berjalan secara terbuka untuk mengetahui penyebab insiden ini. Harapannya, tidak terjadi kejadian serupa di kemudian hari dan Pertamina lebih memiliki early warning system dalam mencegah setiap insiden di seluruh wilayah operasinya. (FM Rohman)

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic