Thephrase.id - Keributan pecah di Olimpiade Paris 2024 setelah Timnas Prancis U-23 menyingkirkan Timnas Argentina U-23. Nyanyian rasis masih membayangi dan menghantui.
Timnas Prancis U-23 sukses menundukkan Timnas Argentina U-23 1-0 dalam babak perempat final Olimpiade Paris lewat gol tunggal Jean-Philippe Mateta pada menit ke-5.
Sesaat setelah wasit Ilgiz Tantashev dari Uzbekistan meniup peluit panjang, perkelahian antar-kedua kesebelasan tidak terelakan. Kedua kubu sama-sama memasuki lapangan.
Staf pelatih dan pemain cadangan Timnas Prancis U-23 bergegas masuk ke lapangan untuk melakukan selebrasi, sementara bangku cadangan Timnas Argentina U-23 juga memasuki area permainan.
Beberapa media internasional menarasikan keributan itu melibatkan 30 orang dari Timnas Prancis U-23 dan Timnas Argentina U-23 yang kabarnya dipicu oleh Enzo Millot.
Gelandang Timnas Prancis U-23 yang bermain untuk VfB Stuttgart itu disebut-sebut merayakan kemenangan di depan pemain Timnas Argentina U-23 sehingga berujung kartu merah.
Ketegangan antara Prancis dengan Argentina masih berlanjut buntut babak final Piala Dunia 2022, yang merembet sampai Copa America 2024 dan Olimpiade Paris.
Ketika menjuarai Copa America 2024 belum lama ini, bintang Timnas Argentina, Enzo Fernandez menyanyikan lagu rasis yang berujung permintaan maaf dari gelandang Chelsea itu.
"Saya pergi merayakan kemenangan di depan bangku cadangan mereka, ya, itu sedikit untuk bersantai," beber Millot tentang kerusuhan dengan Timnas Argentina U-23.
"Tapi wasitnya keras karena memberi saya kartu merah, itu euforia, itu fair game, ini sepak bola, kalau wasit tidak mengerti itu... Medali emas sudah dekat," tambahnya.
"Kami pasti sudah memikirkannya, itu memberi kami semangat. Begitu kami melihat posternya, kami dengan senang hati melawan mereka. Ini adalah perang yang bagus antara dua negara," tutupnya.