trending

Kerusuhan di Inggris, Kemenlu dan KBRI Imbau WNI Berhati-hati

Penulis Nadira Sekar
Aug 08, 2024
Foto: Imbauan KBRI London untuk WNI di Inggris dan Irlandia (X.com/KBRILondon)
Foto: Imbauan KBRI London untuk WNI di Inggris dan Irlandia (X.com/KBRILondon)

ThePhrase.id - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama KBRI London mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Inggris dan Irlandia untuk tetap waspada dan berhati-hati di tengah kerusuhan yang sedang berlangsung.

"KBRI London mengimbau kepada seluruh WNI yang berada Inggris Raya dan Irlandia, untuk mempertimbangkan urgensi serta meningkatkan kewaspadaan khususnya jika harus bepergian atau beraktivitas di luar rumah," tulis KBRI dalam rilis resmi.

KBRI juga meminta WNI untuk menghindari keramaian dan mengikuti petunjuk dari otoritas setempat. WNI juga diharapkan dapat menghindari lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi tempat berkumpul demonstran. Dalam keadaan darurat, WNI dapat menghubungi nomor darurat 112 atau 999, serta hotline kekonsuleran KBRI London di +44 7795105477 dan +44 7425648007.

Melansir kompas.com, Kemenlu memastikan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban kerusuhan saat ini. Kemenlu mencatatkan total 4.948 WNI yang berada di beberapa kota di Inggris, dengan rincian sebagai berikut:

  • Sunderland: 18 orang
  • Manchester: 532 orang
  • Leeds: 467 orang
  • Nottingham: 290 orang
  • Bristol: 228 orang
  • Liverpool: 134 orang
  • London: 3.279 orang

Tentang Kerusuhan Inggris

Imbauan KBRI ini disampaikan seiring dengan meningkatnya kerusuhan di Inggris dan Irlandia selama seminggu terakhir yang menargetkan imigran dan warga Muslim. Kerusuhan ini mengakibatkan kerusakan yang signifikan di banyak wilayah, dengan hampir 400 orang ditangkap dan beberapa petugas kepolisian mengalami luka-luka.

Menurut laporan AFP, kerusuhan dipicu oleh penikaman massal yang diduga dilakukan oleh seorang remaja berusia 17 tahun, Axel Rudakubana, di sebuah tempat pelatihan tari dan yoga bertema Taylor Swift di Southport, Merseyside. Penikaman tersebut menyebabkan kematian tiga anak, yang diidentifikasi dengan inisial BK (6), EDS (7), dan ADA (9), serta melukai sepuluh lainnya.

Sebelum identitas terduga pelaku dikonfirmasi oleh polisi, beredar klaim di media sosial yang menyebut tersangka sebagai pencari suaka Muslim yang tiba di Inggris dengan perahu. Tuduhan ini memicu kalangan sayap kanan ekstrem untuk melakukan demonstrasi di berbagai kota, sambil meneriakkan slogan anti-imigrasi dan anti-Muslim. Aksi tersebut menimbulkan bentrokan dengan polisi serta kelompok-kelompok yang berseberangan. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic