Thephrase.id - FIFA pada hari Rabu (17/7) mengatakan membuka penyelidikan terhadap nyanyian rasis para pemain Argentina setelah La Albiceleste memenangkan Copa America 2024.
"FIFA mengetahui adanya sebuah video yang beredar di media sosial dan insiden ini sedang diselidiki," kata juru bicara badan sepak bola dunia tersebut, dikutip dari laman NDTV.
Sang jubir menambahkan bahwa FIFA mengutuk keras segala bentuk diskriminasi yang dilakukan oleh siapa pun termasuk pemain, penggemar, dan ofisial.
Nyanyian tersebut terdengar dalam sebuah live video yang diunggah di media sosial oleh gelandang Chelsea dan Argentina, Enzo Fernandez, dari bus tim setelah kemenangan di final Copa atas Kolombia di Miami, Senin (15/7).
Beberapa pemain, termasuk Fernandez, menyanyikan nyanyian yang berasal dari final Piala Dunia 2022 saat Argentina mengalahkan Prancis. Lagu tersebut antara lain menyindir penyerang bintang Prancis, Kylian Mbappe, dan juga berisi hinaan rasis dan homofobia.
Chelsea sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan prosedur disipliner internal terhadap Fernandez atas insiden tersebut.
"Chelsea Football Club menganggap segala bentuk perilaku diskriminatif sama sekali tidak dapat diterima," demikian pernyataan Chelsea.
"Kami mengakui dan menghargai permintaan maaf pemain kami di depan umum dan akan menggunakan ini sebagai kesempatan untuk mendidik," lanjut pernyataan itu.
Fernandez mengatakan dalam permintaan maafnya ia menentang diskriminasi dalam segala bentuk dan meminta maaf karena telah terjebak dalam euforia perayaan Copa America.
Javier Mascherano, pelatih timnas Argentina U-23 yang turun di Olimpiade Paris 2024, memberikan pembelaan terhadap Fernandez dengan berujar bahwa video tersebut telah "diambil di luar konteks".
"Orang Argentina, jika ada satu hal yang tidak kami sukai, itu adalah rasis. Saya mengenal Enzo, dia pria yang baik. Dia tidak memiliki masalah seperti itu," ujar Mascherano.
"Sering kali, sebagai bagian dari sebuah perayaan, Anda dapat mengambil bagian dari sebuah video dan membawanya keluar dari konteks," lanjutnya.
Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) mengajukan protes kepada FIFA tentang nyanyian tersebut pada hari Senin, (15/7).
Presiden FFF, Philippe Diallo, mengutuk dengan sangat keras pernyataan rasis dan diskriminatif yang tidak dapat diterima yang dilontarkan terhadap para pemain tim Prancis.
Sementara itu, dilansir dari The Independent, Presiden Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA), Claudio Tapia, dan Lionel Messi sebagai kapten timnas Argentina mendapat desakan untuk memberikan permintaan maaf secara terbuka atas aksi nyanyian rasis tersebut. Adalah Julio Garro, salah seorang pejabat di Argentina (sub-sekretaris olahraga Argentina) yang menyampaikan desakan itu.
"Kapten timnas juga harus keluar untuk meminta maaf atas kasus ini. Sama halnya dengan presiden AFA (Asosiasi Sepak Bola Argentina)," kata Garro dalam pernyataan radio.
"Saya pikir itu sudah tepat. Itu membuat kami sebagai negara dalam posisi yang buruk, dengan begitu banyak kejayaan," ucap Garro.