ThePhrase.id - Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat menilai bahwa pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia soal jatah 8 menteri yang didapatkan Golkar karena memberikan kursi Ketua MPR kepada Partai Gerindra dapat mengusik koalisi partai politik (parpol) pendukung Prabowo-Gibran.
“Pernyataan semacam ini bisa mengusik kekompakan dan soliditas koalisi yang seharusnya tidak elok dilontarkan oleh ketua umum partai anggota koalisi,” ucap Viktor dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (24/10) dikutip Antaranews.
Menurutnya, terpilihnya Ahmad Muzani yang merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra sebagai Ketua MPR RI sudah sesuai sebagaimana hasil musyawarah mufakat antarfraksi.
Adapun mekanisme pemilihan Ketua MPR tersebut berdasarkan Peraturan MPR Nomor 1 Tahun 2024 Pasal 19 ayat 1-11, yang menerangkan bahwa pemilihan Ketua MPR dilaksanakan secara musyawarah mufakat, dengan pemungutan suara oleh seluruh anggota MPR.
“Proses pemilihan tersebut sejalan dengan ketentuan Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) dan aturan teknis dalam Peraturan MPR yang intinya mengedepankan musyawarah mufakat,” imbuh Viktor.
Diketahui sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia membeberkan bahwa sebanyak 8 kursi menteri yang diisi oleh kader Partai Golkar didapatkan karena telah memberikan jatah kursi Ketua MPR RI kepada Partai Gerindra.
Bahlil mengungkapkan bahwa semula Partai Golkar hanya mendapatkan jatah 5 kursi menteri untuk diduduki di pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia menolaknya karena dirinya sebagai ketum partai termasuk ke dalam 5 kursi terebut, sehingga jatah bertambah menjadi 6 kursi menteri.
“Kalau saya jadi Ketum Golkar kemudian jadi menteri mengambil jatah Ketum Golkar, berarti saya tidak memboboti Golkar, tapi saya kemudian mengurangi jatah Golkar. Saya nggak mau,” ujar Bahlil dalam sambutannya di acara HUT Ke-60 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (21/10).
Lalu, karena dari 6 kursi tersebut juga termasuk mantan Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang kembali menjabat sebagai Menko Bidang Perekonomian, maka jatah menteri untuk partainya menjadi 7 kursi.
Terakhir, jatah kursi Ketua MPR RI yang sebelumnya diduduki partai berlambang pohon beringin tersebut, kini menjadi jatah Partai Gerindra sebagai partai sahabat, sehingga jatah menteri untuk Partai Golkar bertambah menjadi 8 kursi menteri.
“Alhamdulillah menjadi delapan. Jadi ini adalah sebuah kesempatan yang baik untuk kita mengabdi kepada pemerintahan,” tukas Bahlil. (Rangga)