lifestyle

Khitan Wanita, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan?

Penulis Firda Ayu
Mar 07, 2022
Khitan Wanita, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan?
ThePhrase.id – Istilah khitan lumrah dibicarakan dalam hal kesehatan bagi pria. Istilah ini mengacu pada proses pelepasan atau pemotongan pada kulup atau kulit yang menyelubungi penis.

Namun, akhir-akhir ini publik dikagetkan dengan tradisi khitan pada wanita yang pada beberapa wilayah juga dijadikan standar bagi wanita. Apakah khitan wanita dan dampaknya bagi kesehatan wanita?

Jika khitan pada pria sangat dianjurkan bagi kesehatan kelamin, khitan pada wanita justru jarang terdengar di telinga awam. Female genital mutilation, sebutan prosedur ini merupakan prosedur menghilangkan sebagian atau total dari bagian luar kelamin wanita.

Female Genital Mutilation
Women from the Zitenga region in Burkina Faso listen to a discussion on Female Genital Mutilation/Cutting (Foto: commons.wikimedia)


WHO mendefinisikan female genital mutilation dalam 4 definisi:

  • Menghilangkan sebagian atau secara total klitoris atau permukaan klitoris

  • Menghilangkan sebagian atau secara total klitoris dan labia minora diikuti dengan pengangkatan sebagian atau seluruh bagian dari labia mayora.

  • Penyempitan lubang vagina dengan pembuatan segel penutup dengan memotong dan menempatkan labia minora dan/atau labia majora, dengan atau tanpa eksisi klitoris (infibulasi).

  • Semua prosedur berbahaya lainnya untuk alat kelamin wanita untuk tujuan non-medis, seperti menusuk, menggores dan kauterisasi.


Khitan pada wanita biasa dilakukan pada anak usia 0 tahun hingga 15 tahun. Namun, terkadang hal ini juga berlaku bagi wanita dewasa dan bahkan wanita yang telah menikah.

International Day of the African Child and we’re highlighting voices championing change to end Female Genital Mutilation for girls in Africa (Foto: flickr/ DFID)


UNICEF menyebut setidaknya terdapat 200 juta anak perempuan atau perempuan dewasa yang telah menjalani prosedur ini. Khitan wanita dalam beberapa wilayah dijalankan dengan tujuan memastikan bahwa anak perempuan dapat diterima secara sosial dan dapat dinikahi.

Female genital mutilation juga dianggap menaikkan status dan kehormatan bagi wanita dan seluruh keluarganya. Bahkan WHO menyebut di beberapa wilayah, wanita yang tidak menjalani khitan wanita ini akan ditinggalkan oleh keluarganya.

WHO dan UNICEF menganggap bahwa female genital mutilation merupakan pelanggaran terhadap hak dan norma bagi wanita terhadap tubuh mereka. Tak hanya itu, khitan wanita juga mengabaikan prinsip kesetaraan gender.

Hal ini dikarenakan khitan wanita dianggap merusak kelamin wanita yang sehat dengan prosedur yang tidak perlu dilakukan. Sehingga prosedur ini dianggap menghalangi wanita mendapatkan standar kesehatan yang harusnya dimiliki tiap individu.

Dampaknya Bagi Wanita?


Ilustrasi kesetaraan gender (Foto: equalitynow.org)


Dianggap melanggar hak wanita, apakah dampak khitan wanita bagi kesehatan?

  • Rasa sakit yang luar biasa


Bagian-bagian yang dihilangkan pada khitan wanita merupakan bagian paling sensitif dalam kelamin wanita sehingga akan terasa sakit yang luar biasa saat prosedur khitan dijalankan. Bahkan anestesi disebut tidak selalu efektif dan masa penyembuhannya akan sangat menyakitkan. Bahkan WHO menyebut jika infeksi akibat khitan wanita dapat berpotensi mengakibatkan keloid, kista dermoid, abses dan bisul kelamin.

  • Shock


Rasa sakit yang luar biasa tersebut menyebabkan pendarahan berlebihan, tetanus, infeksi dan bahkan menjurus pada kematian.

  • Kesulitan Buang Air


Kesulitan buang air kecil, dan juga buang air besar atau feses akibat pembengkakan, edema dan rasa sakit. Hal ini bahkan bisa mengarah pada infeksi saluran kemih dan berpotensi mengakibatkan gagal ginjal, septikemia dan kematian.

Anak perempuan menyerukan stop kekerasan terhadap wanita (Foto: equalitynow.org)


  • Konsekuensi Psikologi


Rasa sakit, syok dan pemaksaan secara fisik sebagai alasan mengapa banyak perempuan menggambarkan female genital mutilation sebagai peristiwa traumatis dan menggiring pada gangguan psikologis wanita.

Gangguan psikologis ini meliputi rasa takut menjalani hubungan seksual, gangguan stres pasca-trauma, kecemasan, depresi hingga kehilangan ingatan.

  • Menurunnya Kualitas Seksual


Penghilangan atau pengangkatan bagian-bagian sensitif kelamin, terutama klitoris dapat mempengaruhi sensitivitas seksual dan menambah masalah seksual, seperti penurunan libido dan rasa sakit saat berhubungan seks.

  • Komplikasi Kelahiran dan Bayi Baru Lahir


Insiden saat melahirkan seperti persalinan yang lama dan terhambat serta pendarahan pospartum akan meningkat akibat khitan wanita. Menurut WHO, risiko kematian pada bayi baru lahir juga meningkat bagi ibu yang menjalani prosedur khitan. [fa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic