leader

Kisah Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri Amartha yang Bawa Inovasi di Dunia Fintech

Penulis Firda Ayu
Jul 20, 2025
Andi Taufan Garuda Putra (Foto: amartha.com)
Andi Taufan Garuda Putra (Foto: amartha.com)

ThePhrase.id – Di balik perkembangan pesat teknologi finansial (fintech) di Indonesia, ada sosok inspiratif yang menggunakan inovasi digital sebagai alat pemberdayaan masyarakat akar rumput. Ia adalah Andi Taufan Garuda Putra, pendiri dan CEO Amartha yang percaya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal-hal kecil.

Lahir di Jakarta pada 24 Januari 1987, Andi Taufan Garuda Putra mendirikan Amartha sebagai perusahaan teknologi keuangan yang fokus pada pemberdayaan pelaku usaha mikro, khususnya perempuan di pedesaan.

Andi sendiri menempuh pendidikan sarjana di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Manajemen Bisnis, lalu melanjutkan studi pascasarjana di Harvard Kennedy School, mengambil program Master of Public Administration.

Sebelum memulai bisnis, Andi lebih dulu meniti karier sebagai konsultan strategi dan sistem teknologi di IBM Global Business Services. 

Salah satu hal yang menggerakkan hatinya untuk mendirikan Amartha adalah ketika ia bertemu seorang ibu yang terpaksa menutup warungnya karena uang modal digunakan untuk biaya pengobatan anak. Andi kemudian meminjamkan uang Rp500 ribu agar ibu tersebut bisa membuka kembali usahanya.

Pengalaman tersebut menjadi awal mula lahirnya Amartha Microfinance, yang dirikan Andi  pada 2010 dengan modal pribadi sebesar Rp10 juta. Hal ini karena ia melihat banyak orang yang memiliki kemampuan wirausaha namun kesulitan mendapat pinjaman karena tidak punya jaminan.

Kisah Andi Taufan Garuda Putra  Pendiri Amartha yang Bawa Inovasi di Dunia Fintech
Andi Taufan Garuda Putra (Foto: amartha.com)

Seiring waktu, Amartha berkembang dan mulai dikenal dari mulut ke mulut. Pada 2015, Amartha bertransformasi dari layanan pembiayaan konvensional tanpa agunan menjadi platform peer-to-peer (P2P) lending yang menghubungkan pemberi dan peminjam dana secara digital. Inovasi ini memungkinkan Amartha menjangkau lebih banyak pelaku usaha mikro, bahkan hingga ke luar Pulau Jawa.

Melalui laman Amartha, Andi menyebut bahwa teknologi bukan sekadar alat, melainkan jembatan menuju keadilan ekonomi. Ia yakin bahwa dengan teknologi yang tepat, semua lapisan masyarakat bisa punya peluang yang sama untuk berkembang.

Hingga tahun 2024, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp22,1 triliun kepada lebih dari 2,5 juta pelaku usaha mikro di berbagai wilayah Indonesia. 

Komitmen Andi dalam membangun ekonomi akar rumput juga mendapat pengakuan dari pemerintah. Andi diangkat sebagai staf khusus presiden dari kalangan milenial di masa pemerintahan Presiden Jokowi pada tahun 2019. Melalui jabatan ini, Andi diminta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif melalui UMKM.

Berkat dedikasi Andi dan misinya dalam pemerataan ekonomi, ia berhasil meraih banyak penghargaan, seperti Ashoka Young Change Makers Award (2010), Ganesha Innovation Championship Awards (2014), hingga Sankalp Southeast Asia Award (2017).

Tak berhenti di sini, Andi kembali menghadirkan inovasi melalui AmarthaFin, sebuah solusi layanan keuangan digital yang dirancang untuk semua kalangan. Layanan ini menjadi bagian dari ekosistem inklusif yang memudahkan masyarakat dari desa hingga kota untuk mengakses layanan finansial, sesuai dengan visi Andi dalam pemerataan ekonomi di Indonesia.

Bagi Andi, mendirikan Amartha bukan sekadar menjalankan bisnis, melainkan juga mewujudkan mimpi menghadirkan akses finansial yang adil dan setara bagi semua. Andi juga berhasil menginspirasi dan membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal-hal sederhana. [fa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic