ThePhrase.id - Batik Djawa Hokokai terinspirasi dari sebuah kisah percintaan yang berasal dari legenda China. Meskipun terpengaruh gaya Jepang, kisah Sampek Engtay menjadi inspirasi di balik motifnya.
Kisah Sampek Engtay merupakan salah satu legenda dari China yang sering dianggap seperti Romeo & Juliet versi China. Kisah ini menceritakan percintaan tragis dari dua kekasih, yaitu Sampek dan Engtay atau dalam bahasa mandarin Liang Shanbo (梁山伯) dan Zhu Yingtai (祝英台).
Kisah ini berawal dari Engtay atau Zhu Yingtai yang ingin mengenyam pendidikan, namun pada masa itu akses pendidikan perempuan terbatas. Demi pendidikannya, dengan semangat Yingtai berhasil menyamar sebagai laki-laki dan menempuh pendidikan di Hangzhou.
Di sekolah itulah ia bertemu dengan pemuda bernama Sampe atau Liang Shanbo, tak lama keduanya pun menjadi teman dekat dan bersahabat. Sebagai perempuan, Yingtai menyimpan rasa sayang kepada Shanbo yang tidak mengetahui identitas asli Yingtai.
Yingtai dan Shanbo menjalani hari-hari yang bahagia di sekolah, sampai orang tua Yingtai mengetahui putrinya jatuh cinta dengan pemuda biasa. Ia pun dipaksa pulang oleh orang tuanya untuk dijodohkan dengan putra Gubernur Ma.
Tak menyadari rasa sayangnya Shanbo terhadap Yingtai, nyatanya keduanya saling jatuh cinta. Setelah mengetahui bahwa sebenarnya Yingtai adalah perempuan cantik, Shanbo tidak diterima oleh ayah Yingtai karena ia hanya pemuda biasa.
Kisah cinta mereka terhalang oleh perbedaan ekonomi dan Yingtai akhirnya dipaksa menikah dengan pria pilihan ayahnya. Beberapa mengatakan bahwa Shanbo patah hati mendalam dan jatuh sakit yang berujung pada kematian.
Suatu saat ketika Yingtai sedang dalam perjalanan menuju rumah mertuanya, kendaraan yang ditumpanginya terhalang. Yingtai tak sengaja mendengar desas desus berita kematian Shanbo dan memaksa untuk turun dari kendaraan.
Yingtai pun pergi ke makam merasa sedih, ia berdoa, seketika terjadi gempa yang membelah tanah makam. Yingtai pun loncat ke dalamnya dan tanah makam tertutup lagi. Masyarakat percaya ia loncat untuk menemui Shanbo. Setelah tanah tertutup muncul dua kupu-kupu yang kemudian menjadi sebuah simbol cinta sejati menurut masyarakat China.
Kisah ini lah yang menginspirasi motif batik Djawa Hokokai, digambarkan dengan motif kupu-kupu yang menghiasi kain ini. Tak hanya itu, menurut beberapa sumber terdapat penggambaran gundukan dalam motif batik tersebut menjadi simbol Yingtai yang sedang berdoa di makam. [Syifaa]