leader

Kisah Inspiratif Lefteris Arapakis Bersihkan Laut Mediterania dari Sampah

Penulis Rahma K
Aug 11, 2022
Kisah Inspiratif Lefteris Arapakis Bersihkan Laut Mediterania dari Sampah
ThePhrase.id – Lefteris Arapakis adalah seorang pemuda dari Yunani yang melakukan aksi nyata membersihkan laut Mediterania. Ia juga mengedukasi para nelayan di Yunani untuk turut membersihkan laut dari sampah dan limbah melalui perusahaan sosial nirlaba bernama Enaleia.

Lahir dan besar di keluarga nelayan dan tinggal di pinggir pantai Mediterania, Lefteris paham betul kehidupan ekosistem laut, ikan, dan menjadi nelayan. Bahkan, keluarganya turun temurun lima generasi merupakan nelayan.

Namun, ia dengan cepat menyadari bahwa industri perikanan tak lagi berkembang seperti dahulu. Setelah ia memerhatikan, sebabnya adalah banyaknya nelayan yang harus bersaing dengan meningkatnya limbah di laut. Akibat dari limbah tersebut adalah menurunnya stok ikan di laut Mediterania.

Lefteris Arapakis. (Foto: Instagram/Enaleia)

Awal mula Enaleia


Semuanya berawal ketika Lefteris baru saja lulus kuliah dari University of Athens pada bidang bisnis. Kala itu, Yunani masih menderita krisis utang 2009 yang  membuat ekonominya hancur. Angka pengangguran tinggi dan para nelayan pun mencari pekerjaan di negara Eropa lainnya.

Melihat fenomena ini, Lefteris tak tinggal diam. Ia memutuskan untuk melakukan sesuatu. Latar belakang pendidikannya di bidang bisnis dari University of Athens berperan dalam mendirikan Enaleia. Pada awalnya, di tahun 2016 Enaleia ia dirikan hanya sebagai sekolah untuk para pengangguran belajar cara memancing.

Namun, karena dirinya  tak memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan mengenai memancing dan menjadi nelayan, ia memutuskan untuk menghabiskan beberapa minggu di atas kapal untuk mempelajari dan merancang kurikulum.

Lefteris Arapakis. (Foto: Instagram/Enaleia)


Betapa kagetnya Lefteris ketika melihat hal yang terjadi di lapangan. Yang menyangkut di jaring nelayan bukan hanya ikan, tetapi banyak sampah plastik. Ia lebih terkejut lagi ketika nelayan di kapal tersebut kembali membuang sampah ke laut dan mengatakan ‘ini bukan masalah kita’.

"Saya masih ingat pada tangkapan pertama, kami mendapat kaleng minuman soda yang telah pudar. Kaleng tersebut kedaluwarsa pada tahun 1987. Jadi (sampah itu) 30 tahun di laut, dan ketika saya melihatnya, para nelayan mengambilnya dari tangan saya dan melemparkannya kembali ke laut. Mereka mengatakan, 'ini bukan masalah kita'," ujar Lefteris, dilansir dari euronews.

Dari situ ia menyadari bahwa percuma jika ia mengajari para pengangguran menjadi nelayan jika tidak mengedukasi juga terkait masalah sampah di laut. Maka dari itu, ia memutuskan untuk bertindak dan membuat Enaleia berfokus pada dua isu.

Fokus Enaleia


Nelayan yang mengumpulkan sampah di laut. (Foto: Instagram/Enaleia)


Melalui Enaleia, Lefteris ingin menciptakan sesuatu yang inovatif, yakni ekonomi sirkular tetapi dengan praktik berkelanjutan. Hal tersebut kemudian ia terapkan melalui Enaleia dengan dua fokus utama.

Pertama adalah isu pengurangan stok ikan, dan yang kedua adalah isu pencemaran plastik di laut. Pertama-tama, Lefteris mendirikan sekolah untuk para nelayan. Pada sekolah tersebut, Lefteris mengajarkan praktik penangkapan ikan yang melestarikan populasi ikan lokal.

Setelah itu, Lefteris juga meluncurkan Mediterranean CleanUp di tahun 2018 melalui Enaleia untuk membersihkan laut mediterania dari sampah. Proyek ini adalah melatih para nelayan untuk mengumpulkan sampah di laut dengan memberikan insentif dari sampah yang dikumpukan pada Enaleia.

Dari awal proyek ini diadakan, berton-ton sampah telah berhasil diangkut dari laut. Bahkan, melansir dari laman resmi United Nations Western Urope (unric.org), sejumlah 20 ton sampah plastik dapat diangkut setiap bulannya oleh para nelayan yang berafiliasi dengan Enaleia. Kini Lefteris membawa Enaleia lebih luas lagi hingga Italia dan Kenya.

Beberapa produk hasil daur ulang sampah plastik di laut. (Foto: Instagram/Enaleia)


Tak berhenti sampai di situ, Lefteris bukan hanya fokus pada membersihkan laut, tetapi juga pada manajemen sampah, yakni dengan didaur ulang. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan tersebut didaur ulang menjadi barang-barang yang berguna.

Dalam mendaur ulang, Enaleia bekerja sama dengan berbagai perusahaan dan organisasi di Eropa. Dengan sebuah organisasi di Belanda, Enaleia dapat mendaur ulang jaring-jaring ikan yang telah dibuang ke laut menjadi karpet, masker, kaus kaki, dan produk lainnya.

Sedangkan dengan perusahaan dari Madrid, Spanyol, Enaleia bekerja sama untuk mendaur sampah-sampah plastik menjadi pakaian seperti pakaian renang dan juga kaus kaki. Lefteris juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lainnya untuk mendaur ulang sampah menjadi produk yang dapat digunakan kembali.

Mendapatkan berbagai titel


Lefteris Arapakis (kanan). (Foto: Instagram/Enaleia)


Aksi nyata Lefteris Arapakis yang membuahkan hasil positif ini diapresiasi oleh berbagai pihak, termasuk berbagai anak perusahaan United Nations (UN) atau Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Ini dibuktikan dari titel yang ia dapatkan.

Di tahun 2020, ia merupakan pemenang dari Yunani, Eropa dalam Young Champions of the Earth oleh United Nations Environment Programme (UNEP). Ini memberikan dirinya titel UNEP Young Champion of the Earth Europe. Kemudian di tahun 2021 ia menjadi Ambassador for the Mediterranean Coast dari UNEP-MAP. Selain itu, di tahun 2022, ia menjadi #50next dari The World's 50 Best pada The 50 Next Class of 2022.

"Jika seorang pemuda dari keluarga Nelayan di Keratsini, Yunani dapat memotivasi ribuan nelayan di Laut Mediterania untuk mengumpulkan plastik dari laut, maka setiap orang dapat memotivasi komunitas mereka sendiri," tutur Lefteris. [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic