features

Kisah Tentang Mafia dan Cara Mereka Mengelola Bisnisnya

Penulis Aswan AS
Aug 22, 2022
Kisah Tentang Mafia dan Cara Mereka Mengelola Bisnisnya
ThePhrase.id - Setelah penetapan Irjen (Pol) Ferdy Sambo sebagai tersangka utama kasus pembunuhan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, bermunculan berbagai isu tentang peran Sambo dalam jaringan mafia yang mengendalikan berbagai bisnis illegal di Tanah Air.

Isu itu muncul dalam bentuk video, tulisan atau grafis yang menggambarkan tentang peran penting Sambo dalam jaringan bisnis haram tersebut. “Kaisar Sambo” disebut-sebut sebagai julukan yang diberikan kepada Sambo tentang peran pentingnya dalam jaringan itu.

Pasukan militer Kolombia telah menangkap pengedar narkoba yang paling dicari di negara itu, Dairo Antonio Suga. (Foto Istimewa)


Jaringan itu, diduga mengendalikan bisnis illegal seperti Judi Online, illegal mining, solar palsu dan lain-lain. Meskipun banyak desakan kepada Polri untuk mengungkapkan tentang isu-isu tersebut, namun tampaknya polisi memilih untuk fokus pada perkara pembunuhan terhadap pengawal pribadinya itu.

Apa itu Mafia dan bagaimana cara mereka mengendalikan bisnisnya? Berikut cerita lengkapnya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, memberikan pengertian mafia sebagai perkumpulan rahasia yang bergerak di bidang kejahatan atau dikenal dengan kriminal. Jika disimpulkan, maka arti mafia adalah digunakan untuk menyebut seseorang atau kelompok yang terlibat dalam tindak kriminal atau kejahatan.

Mafia sendiri sebenarnya adalah sebuah singkatan dari bahasa Italia yakni Morte Alla Francia Italia Anela yang berarti "Kematian Bagi Perancis adalah Italia". Para mafia melakukan tindakan kejahatan dengan cara yang tidak biasa dan hal tersebut bisa dibilang berlawanan dengan hukum.

Istilah “mafia” ini sudah ada sejak abad pertengahan. Nama ini digunakan oleh kelompok orang Sisilia yang bertujuan memberi perlindungan illegal, pengorganisasian kejahatan, menangani perselisihan antar kriminal, ataupun penegakan hukum sendiri.

Awalnya istilah “mafia” ini digunakan untuk sejumlah orang yang kurang percaya terhadap kekuasaan yang berlaku saat itu. Namun dalam perkembangannya istilah “mafia” mengalami pergeseran makna yang kini memiliki konotasi negatif.

Istilah “mafia” ini berkembang pada abad ke-19 ketika keadaan di Sisilia semakin memburuk akibat meningkatnya kriminalitas yang dilakukan mafia. Kemudian beberapa kelompok mafia lainnya juga berkembang di wilayah Italia lainnya terutama bagian selatan.

Dari wilayah itu dikenal sejumlah kelompok mafia yang banyak ditakuti salah satunya yakni La Cosa Nostra. Istilah mafia ini kemudian tidak hanya dipakai di Italia, tetapi juga di berbagai negara juga menggunakan istilah mafia yang merujuk pada kelompok tindak kejahatan dan kriminalitas, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, istilah mafia ini tidak hanya untuk menyebut kelompok yang melakukan bisnis barang haram seperti narkoba, judi, illegal mining, prostitusi dan lain-lain tetapi juga untuk menyebut kelompok yang menjalankan bisnisnya dengan cara yang melawan hukum yang merugikan negara dan masyarakat.

Maka kemudian dikenal istilah Mafia Peradilan, Mafia Tanah, Mafia Minyak, Mafia Bola, Mafia Sembako, Mafia Jabatan dan lain-lain. Di beberapa negara tertentu menggunakan istilah sendiri untuk menyebut kelompok seperti mafia ini.

Di Jepang dikenal istilah Yakuza, di Hongkong ada istilah Triad, di Meksiko ada Kartel Sinaloa, di Kolombia dikenal istilah Kartel Medellin, di Jamaika ada Yardies dan di Amerika disebut Gangster. Kelompok ini memiliki hirarki yang rumit dan berlapis dalam organisasi untuk menjalankan bisnisnya. Bahkan sering antar mereka sendiri tidak saling kenal kecuali hanya figur kunci yang memegang kendali. Anggotanya tidak hanya orang biasa tetapi juga pejabat dan aparat hukum bahkan ada dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

Para Bos mafia ini adalah orang-orang super kaya yang misterius yang mengendalikan sejumlah perusahaan dengan cara yang sangat rahasia sebagai tempat untuk mencuci uang hasil kejahatannya.

Pablo Escobar. (Listverse)


Pablo Escobar
Salah satu nama bos mafia atau kartel di era modern adalah Pablo Escobar. Escobar merupakan gembong narkoba terkaya di dunia, seorang bandar kokain kelas kakap yang tercatat pernah menjadi orang terkaya di dunia.

Pablo Escobar adalah pemimpin Kartel Medellin dari Kolombia yang memonopoli peredaran narkoba jenis kokain di Miami dan sejumlah kawasan di Amerika Latin. Kartel pimpinan Escobar ini pernah memasok 80 persen kokain di seluruh dunia.

Escobar sangat terkenal di tengah masyarakat miskin Kolombia dan menganggapnya sebagai pahlawan karena dia dianggap sangat dermawan terhadap orang-orang miskin. Escobar banyak mendonorkan uangnya untuk pembangunan gereja, sekolah, perumahan orang miskin, lapangan sepak bola, dan membagi-bagikan uang di setiap kesempatannya bertemu masyarakat kelas bawah. Dia digelari sebagai 'Robin Hood' dari Kolombia.

Escobar memiliki nama lain Pablito dan pernah menjadi Anggota Dewan di parlemen Kolombia. Masuk ke Kongres bertujuan untuk melapangkan jalannya untuk menjadi Presiden Kolombia. Namun, dua tahun kemudian Pablo Escobar mengundurkan diri setelah bisnis gelapnya dibeberkan politisi yang juga Menteri Kehakiman Kolombia Rodrigo Lara. Belakangan, Lara ditembak dalam sebuah insiden di jalan atas perintah Escobar. Kisah hidup Pablo Escobar ini diangkat di beberapa layar lebar. Salah satunya film Loving Pablo yang dbintangi aktor Javier Bardem berperan sebagai Pablo Escobar.

Dilansir dari majalah Forbes, Pablo Escobar sempat masuk dalam daftar orang terkaya dunia selama 7 tahun berturut-turut dari tahun 1987 sampai 1993 di urutan ke-7. Forbes mencatat kekayaan bersihnya pada tahun 1988 sudah mencapai sebesar 3 miliar dollar AS. Kekayaan itu diperolehnya dari bisnis kokain di Medellin yang dimulai tahun 1970-an.

Sejak diktator Chile Jenderal Agusto Pinochet memberangus pabrik-pabrik kokain di negaranya kartel Medellin langsung mengisi permintaan besar kokain di Negeri Paman Sam, terutama melalui Miami, Florida. Melimpahnya daun Koka di hutan-hutan Kolombia, bahan baku kokain, membuat Kartel Medellin bisa meningkatkan produksi kokain dengan cepat.

Pablo Escobar kaya di usia muda dengan kekayaan yang langsung melejit sejak terjun ke bisnis kokain. Di usia yang baru 26 tahun, dia sudah memiliki simpanan uang sebesar 3 juta dollar AS. Kekayaannya terus berlipat. Kartelnya bisa meraup 420 juta dollar AS per minggu atau 22 miliar dollar AS per tahunnya. Saking kayanya, Pablo Escobar menawarkan diri untuk membayarkan utang Kolombia sebesar 10 miliar dollar AS dengan syarat pemerintah menghapus perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat (AS).

Pablo Escobar sendiri berupaya keras agar tidak berakhir di penjara Amerika Serikat karena tuduhan sebagai pengedar narkoba di AS. Dia disebut-sebut mendanai gerakan komunis Kolombia, M-19, menyerang Mahkamah Agung untuk menekan pemerintah.

Pemerintah Kolombia sendiri tak tinggal diam. Presiden Cesar Gaviria Trujillo mengerahkan polisi dan tentara untuk menghabisi Kartel Medellin. Bentrokan aparat keamanan dan kartel berakhir dengan jatuh korban ribuan orang di kedua belah pihak. Agar tidak diekstradisi ke AS Pablo Escobar menawarkan dirinya untuk dipenjara di La Catedral, sebuah penjara yang dibuatnya sendiri. Pemerintah Kolombia setuju dengan tawarannya. La Catedral lebih terlihat sebagai tempat hiburan daripada sebuah penjara. Di dalamnya, Escobar membangun klub malam, air terjun mini, lapangan sepak bola, area billiard, sauna, dan kamar-kamar mewah bak hotel bintang 5.

Escobar sendiri diketahui masih menjalankan bisnis gelapnya dari penjara. Namun pada tahun 1992, pemerintah mengerahkan ribuan tentara dan ratusan pasukan khusus menyerbu penjara setelah insiden pembunuhan sesama anggota kartel di dalam penjara La Catedral.

Pablo Escobar berhasil melarikan dan sejak itu, pemerintah melakukan perburuan besar-besaran terhadapnya. Setelah berbulan-bulan diburu, dia ditemukan di tempat persembunyiannya di Medellin. Dalam sebuah baku tembak di atap bangunan, Pablo Escobar tewas tertembak di bagian kepala. Banyak orang-orang miskin di Madellin yang meratapi kematiannya. Tercatat ada 25.000 orang hadir di pemakamannya.

Kematian Pablo Escobar tak lantas membuat bisnis kokain mati. Penyelundupan kokain dari Kolombia bahkan terus meningkat. Pasar kokain beralih ke Kartel Cali yang merupakan rival dari Kartel Medellin.

Dilansir dari BBC, keponakan Pablo Escobar, Nicolas Escobar secara tak sengaja menemukan tas plastik berisi uang sebesar 18 miliar dollar AS di dinding salah satu rumah pamannya itu. Pablo Escobar kesulitan untuk menyimpan semua kekayannya. Uang dari bisnis gelapnya tak memungkinkan seluruhnya bisa dicuci dengan membeli aset atau menyimpannya di bank. Pablo Escobar kerapkali menyembunyikan uang dari hasil perdagangan kokain di dinding-dinding rumah atau menguburnya di dalam tanah.

Kisah Mafia di layar lebar

Banyak film bergenre action crime yang menceritakan tentang kehidupan para mafia. Salah satunya, “Triple 9”. Film yang disutradarai John Hillcoat keluaran tahun 2016 lalu, dibintangi sederetan aktris dan aktor papan atas Hollywood ,diantaranya Casey Affleck bersama aktris Hollywood lainnya selerti Harrelson, Kate Winslet, Aaron Paul, Chiwetel Ejifor, Gal Gadot dan Norman Reedus.

Film ini menceritakan sisi gelap kepolisian di Amerika Serikat. Polisi yang seharusnya memberantas kejahatan, malah melindungi para pelaku kriminal. Diceritakan, sebuah geng kriminal berbahaya di Atlanta, Georgia, berniat merampok bank atas mandat klien mereka, seorang bos mafia Rusia bernama Irina (Kate Winslet). Geng tersebut beranggotakan Michael Atwood ( Chiwetel Ejiofor), Russell Welch (Norman Reedus), dan Gabe Welch (Aaron Paul). Bukan uang yang harus mereka ambil, melainkan sebuah dokumen penting. Irina sangat menginginkan dokumen tersebut karena diyakininya dapat meringankan beban hukuman suaminya.

Bukan itu saja, Irina juga mengincar dokumen yang disimpan di dalam gedung pemerintahan. Mereka sangsi bakal berhasil mengingat sistem pengamanan gedung yang sangat ketat. Michael pun menolak pekerjaan tersebut. Namun, Irina memaksa dan mengancam akan membunuh salah satu di antara mereka. Anggota geng kriminal tersebut lantas meminta bantuan para polisi nakal. Polisi yang bisa disuap dan “menjual” posisinya untuk mendapatkan keuntungan materi. Cara untuk mendapatkan dokumen tersebut adalah merekayasa panggilan 999, sebuah kode khusus bagi polisi yang membutuhkan bantuan darurat. (Aswan AS) Diolah dari berbagai sumber

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic