ThePhrase.id - Ivan Toney memberikan pandangannya mengenai kualitas kompetisi Liga Arab Saudi. Penyerang Al-Ahli itu menilai Saudi Pro League tidak kalah dengan Premier League.
Pemain berusia 29 tahun tersebut hijrah dari Brentford ke Al-Ahli pada 2024. Meski sempat diragukan, ia mampu menjawab keraguan dengan catatan 35 gol serta medali juara Liga Champions Asia.
"Cristiano Ronaldo sudah berkeliling dunia dan tahu banyak hal. Saya sendiri hanya bermain di Premier League, Championship, dan League One serta League Two. Namun menurut saya, Saudi Pro League selevel dengan Premier League," beber Toney.
Ia bahkan meyakini klubnya, Al-Ahli, bisa bersaing di papan atas Premier League. "Jika Al-Ahli bermain di Premier League, kami bisa bersaing dan mendekati empat besar," tegasnya.
Toney mencontohkan performa Al-Hilal yang mampu mengalahkan Manchester City di ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Menurutnya, itu menjadi bukti nyata bahwa klub Arab Saudi tidak bisa dipandang sebelah mata.
"Kualitas liga ini sangat bagus dan orang tidak seharusnya meremehkan. Kita sudah melihat Al-Hilal melawan Mancheser City dan mengalahkan mereka," ungkapnya.
Musim lalu, Toney menutup kompetisi domestik dengan 23 gol. Catatan itu hanya kalah dua gol dari Cristiano Ronaldo yang menjadi pencetak gol terbanyak. Ia unggul atas Karim Benzema dan Abderrazak Hamdallah.
"Begitu saya mulai, gol demi gol datang. Saya merasa bisa mencetak lebih banyak lagi, tetapi finis sebagai pencetak gol terbanyak kedua di musim pertama di liga baru adalah pencapaian. Musim ini, saya berharap bisa mengambil posisi teratas," tutur Toney.
Selain prestasi individu, Al-Ahli juga mencatat keberhasilan besar. Klub asal Jeddah itu meraih gelar Liga Champions Asia 2025 setelah mengalahkan Kawasaki Frontale di final.
Bagi Toney, dukungan suporter menjadi salah satu faktor pembeda. Ia menyebut atmosfer laga semifinal melawan Al-Hilal sebagai salah satu yang terbaik sepanjang kariernya.
"Semifinal melawan Al-Hilal sungguh luar biasa. Itu menunjukkan betapa fanatiknya pendukung di sini," ungkapnya.
Meski begitu, Toney tidak menutup mata bahwa kehadiran penonton di stadion masih fluktuatif. Akan tetapi, menurutnya, hal itu tidak memengaruhi motivasi pemain di lapangan.
"Tidak masalah apakah ada 10 orang, 10 ribu, atau 20 ribu yang menonton. Semuanya kembali ke motivasi dalam diri dan di ruang ganti. Tugas pemain adalah meraih kemenangan," kata Toney.
Meskipun karier internasionalnya bersama Timnas Inggris sedikit terhambat sejak pindah ke Arab Saudi, Toney tetap optimistis. Ia menegaskan akan terus bekerja keras agar bisa kembali dipanggil.
"Saya hanya perlu fokus pada diri saya sendiri. Jika dipanggil, saya akan memberikan yang terbaik. Jika tidak, saya tetap mendukung tim nasional," tandasnya. (Rangga)