ThePhrase.id - Badan SAR Nasional (Basarnas) melaporkan bahwa hingga Kamis (3/7) pukul 11.00 WIB, sebanyak empat orang ditemukan meninggal dunia dan 30 lainnya masih dalam pencarian usai tenggelamnya kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Kapal tersebut diketahui mengangkut total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru, serta membawa 22 unit kendaraan.
Insiden terjadi pada Rabu malam (2/7) sekitar pukul 23.20 WIB, saat kapal mengalami gangguan teknis dan mengirimkan sinyal darurat melalui radio komunikasi. Tak lama setelahnya, pukul 23.35 WIB, kapal mengalami mati listrik (blackout), terbalik, dan kemudian hanyut ke arah selatan. Lokasi terakhir kapal tercatat di koordinat -08°09.371', 114°25.1569'.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menyampaikan bahwa 31 orang berhasil diselamatkan. Sementara itu, proses identifikasi korban masih berlangsung bekerja sama dengan tim DVI Polri, Syahbandar, dan instansi terkait.
"Saat ini identitas para korban masih dalam proses pendataan dan verifikasi oleh tim di lapangan yang bekerja sama dengan pihak DVI Polri, Syahbandar dan instansi terkait," ujar Syafii seperti dilansir dari cnnindonesia.com.
Operasi tanggap darurat dan evakuasi dipimpin langsung oleh KSOP Tanjung Wangi dan Basarnas, dengan dukungan dari berbagai pihak termasuk ASDP. Sebanyak sembilan kapal SAR telah dikerahkan, terdiri dari dua kapal milik Basarnas, dua dari KSOP, dua kapal PT Raputra Jaya, dua kapal perang TNI AL (KRI), dan satu kapal milik Polairud.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyampaikan duka mendalam atas musibah ini dan menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh proses evakuasi serta memastikan layanan penyeberangan lainnya tetap berjalan normal.
"ASDP menyampaikan empati yang mendalam atas musibah ini. Saat ini, kami fokus mendukung proses evakuasi dan penyelamatan yang dilakukan oleh otoritas berwenang, serta memastikan tidak ada gangguan layanan pada lintasan penyeberangan lainnya," ujar Shelvy.
Ia juga mengimbau seluruh pengguna jasa penyeberangan di lintas Ketapang–Gilimanuk untuk tetap tenang, waspada terhadap kondisi cuaca, serta mengikuti arahan resmi dari otoritas pelabuhan.
Shelvy menambahkan, guna menghindari simpang siur informasi, seluruh perkembangan terkini mengenai insiden ini dapat diperoleh langsung dari KSOP Tanjung Wangi dan Basarnas sebagai sumber resmi dan terpercaya. [nadira]