tech

Komdigi Kaji Layanan Internet Satelit Langsung ke Ponsel, Mirip Teknologi Starlink

Penulis Nadira Sekar
Oct 24, 2025
Foto: Ilustrasi Internet (freepik.com)
Foto: Ilustrasi Internet (freepik.com)

ThePhrase.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mengkaji penerapan layanan internet satelit yang bisa terhubung langsung ke ponsel tanpa jaringan BTS operator seluler, serupa dengan teknologi Direct to Cell milik Starlink.

Kajian tersebut dituangkan dalam dokumen Call for Information (CFI) berjudul “Kajian Regulasi dan Kebijakan Potensi Implementasi Teknologi Non-Terrestrial Network Direct-to-Device (NTN-D2D) dan Air-to-Ground (A2G) di Pita Frekuensi 2 GHz”. Dokumen ini disusun oleh Direktorat Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital di bawah Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi.

Pemerintah juga membuka konsultasi publik untuk menjaring masukan, data, serta praktik terbaik dari berbagai pemangku kepentingan.

Teknologi NTN-D2D sendiri memungkinkan perangkat seluler berkomunikasi langsung dengan satelit tanpa bantuan menara BTS, sementara A2G memungkinkan komunikasi antara pesawat dengan jaringan di darat. Kedua teknologi ini dinilai strategis untuk memperluas jangkauan digital di wilayah terpencil, perbatasan, perairan, dan jalur udara Indonesia.

"Teknologi ini memungkinkan perangkat seluler berkomunikasi langsung dengan satelit tanpa bergantung pada jaringan terestrial, sehingga berpotensi memperluas konektivitas hingga ke wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal)," tulis Komdigi.

Kajian ini menjadi bagian dari pelaksanaan Rencana Strategis Komdigi 2025–2029 yang mendukung target RPJMN 2025–2029. "Pemanfaatan pita frekuensi 2 GHz untuk teknologi NTN-D2D dan A2G diharapkan dapat memperkuat konektivitas nasional, menjaga ketahanan komunikasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital menuju visi Indonesia Emas 2045," lanjut Komdigi. 

Komdigi juga mengundang operator telekomunikasi, penyedia layanan satelit, industri penerbangan, produsen perangkat, akademisi, hingga masyarakat umum untuk berpartisipasi. Masukan dapat dikirim melalui email ke sat-ins@postel.go.id dan orsat@infradig.komdigi.go.id paling lambat 9 November 2025.

Sebagai informasi, layanan internet satelit milik Elon Musk, Starlink, sudah lebih dulu mengembangkan teknologi serupa melalui fitur Direct to Cell. Fitur ini memungkinkan ponsel terhubung langsung ke jaringan satelit tanpa perangkat tambahan seperti antena atau router, sehingga pengguna dapat mengirim pesan teks, melakukan panggilan, mengakses internet, hingga menghubungkan perangkat Internet of Things (IoT) secara langsung. [nadira]

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic