
ThePhrase.id - Kondisi keamanan di sepanjang perbatasan Kamboja–Thailand pada Minggu (28/12) dilaporkan kondusif dan terkendali, menyusul pemberlakuan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai kedua negara setelah hampir tiga pekan terjadi bentrokan berdarah.
Dilansir Antaranews, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja, Letjen Maly Socheata menyampaikan bahwa situasi di garis depan terpantau stabil sejak Sabtu (27/12) siang, waktu dimulainya gencatan senjata secara resmi.
Di pihak lain, militer Thailand turut mengonfirmasi meredanya ketegangan di kawasan perbatasan. Meski demikian, media Thailand, Khaosod melaporkan masih terdapat pergerakan terbatas di beberapa titik, namun belum mengarah pada bentrokan terbuka.
Kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani pada Sabtu lalu itu mengakhiri sekitar 20 hari konflik bersenjata yang menelan banyak korban jiwa dan memaksa hampir satu juta warga sipil meninggalkan rumah mereka di wilayah sengketa.
Dalam perjanjian tersebut, kedua negara sepakat menghentikan seluruh bentuk permusuhan dengan senjata apa pun, serta berkomitmen menghindari tembakan tanpa provokasi, pergerakan pasukan, dan manuver menuju posisi lawan.
Kamboja dan Thailand juga sepakat mempertahankan kekuatan militer yang ada di perbatasan dan tidak mengirim tambahan pasukan guna mencegah peningkatan ketegangan.
Sebagai bagian dari implementasi kesepakatan, Thailand menyatakan akan memulangkan 18 prajurit Kamboja yang ditahan sejak Juli, dengan syarat gencatan senjata berjalan tanpa pelanggaran selama 72 jam.
Langkah lanjutan pascagencatan senjata akan dibahas dalam pertemuan para menteri luar negeri kedua negara, yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (29/12). Pertemuan tersebut akan digelar dalam format trilateral dan difasilitasi China di Provinsi Yunnan, China barat daya.
Selama konflik yang kembali pecah sejak 8 Desember, sekitar 99 orang dilaporkan meninggal dunia. Otoritas Thailand mencatat 26 prajurit dan satu warga sipil tewas secara langsung, sementara 41 warga sipil lainnya meninggal akibat dampak tidak langsung pertempuran.
Adapun dari pihak Kamboja, sedikitnya 31 warga sipil dilaporkan menjadi korban jiwa.
Sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung lama dan berulang kali memicu kekerasan, termasuk bentrokan besar pada Juli lalu yang menewaskan sedikitnya 48 orang. (Rangga)