sportLiga Inggris

Kontras Nasib 2 Raksasa Premier League: Liverpool Tersesat, Manchester United Menemukan Jalan Pulang

Penulis Rangga Bijak Aditya
Oct 26, 2025
Liverpool menelan empat kekalahan beruntun di Premier League. (Foto: X Liverpool)
Liverpool menelan empat kekalahan beruntun di Premier League. (Foto: X Liverpool)

ThePhrase.id - Liverpool kembali menunjukkan wajah rapuh saat tumbang 2-3 dari Brentford pada lanjutan Premier League di London. Kekalahan itu menegaskan bahwa pasukan Arne Slot tengah berada dalam masa sulit yang belum juga terobati.

Slot menyebut perubahan gaya bermain lawan sebagai faktor utama penurunan performa timnya. Namun, kegagalan mengatasi tekanan internal membuat krisis Liverpool tampak berasal dari dalam ruang ganti sendiri.

Brentford tampil lebih tajam dan disiplin di setiap lini, membuat skor tipis tak mencerminkan dominasi mereka. Slot tak bisa menutup mata terhadap lemahnya pertahanan dan kurangnya semangat juang para pemainnya.

Liverpool kini telah menelan empat kekalahan beruntun di Premier League, sama banyaknya dengan seluruh kekalahan mereka pada musim ketika meraih gelar juara. Catatan itu menempatkan mereka sejajar dengan Leicester (2016–2017) dan Manchester City (musim lalu) sebagai juara bertahan yang gagal mempertahankan konsistensi.

Kelemahan di lini belakang menjadi sorotan utama, terutama duet Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate yang tampil tidak padu. Van Dijk bahkan menyebabkan penalti yang mengantar Brentford menutup laga dengan kemenangan.

Statistik menunjukkan, sejak Mei 2025, Liverpool menjadi tim Premier League yang paling sering kebobolan dua gol atau lebih. Dalam sembilan laga musim ini, mereka sudah kebobolan 14 gol, padahal pada musim lalu jumlah itu baru tercapai di laga ke-16.

Masalah juga muncul di lini tengah dan depan. Florian Wirtz gagal mengulang performa apiknya di Eropa, sementara Mohamed Salah dan Hugo Ekitike tak mendapat suplai bola berarti.

Slot mengakui secara terbuka bahwa timnya gagal menjalankan dasar permainan dengan benar. Ia menegaskan perlunya evaluasi internal ketimbang menyalahkan strategi lawan.

Dalam beberapa pekan ke depan, Liverpool akan menghadapi jadwal berat melawan Real Madrid, Aston Villa, dan Manchester City. Jika tak segera menemukan solusi, Slot bisa menghadapi tekanan yang lebih besar dari publik Anfield.

Kontras Nasib 2 Raksasa Premier League  Liverpool Tersesat  Manchester United Menemukan Jalan Pulang
Manchester United menang terus di Premier League. (Foto: X Manchester United)

Sementara Liverpool terpuruk, Manchester United justru mulai menemukan momentum positif di bawah asuhan Ruben Amorim. Dalam tiga pekan terakhir, United mencatat tiga kemenangan beruntun di Premier League.

Kemenangan atas Sunderland, Liverpool, dan Brighton membawa Manchester United naik ke posisi empat besar klasemen. Bagi Amorim, hasil ini menjadi bukti awal bahwa proyeknya mulai berjalan sesuai arah.

Perubahan terbesar terlihat pada struktur permainan dan mentalitas skuad. Duet Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo memberi warna baru di lini depan, sementara Casemiro kembali tampil dominan dengan kontribusi gol dan assist.

Amorim menegaskan timnya belum boleh berpuas diri karena situasi bisa berubah dalam hitungan pekan. Namun, kerja keras dan stabilitas permainan membuat United kini tampak jauh lebih solid dibanding awal musim.

Di sisi lain, Ratcliffe selaku pemilik minoritas klub tampak mulai melihat hasil dari investasinya lebih dari Rp19 triliun. Ia disebut puas dengan arah perkembangan tim utama dan akademi yang kini juga mencatat rekor kemenangan sempurna.

Perbandingan kedua tim terasa kontras, Liverpool, sang juara bertahan, kehilangan arah dan struktur permainan, sedangkan Manchester United justru bangkit dari periode suram. Di tengah turbulensi yang sama, satu klub tersesat, satu klub menemukan jalannya. (Rangga)

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic