Thephrase,id - Seorang pendukung Brighton & Hove Albion, Roger Wade, mengaku mendapat larangan masuk stadion setelah kedapatan mengenakan jersey Palestina. Peristiwa itu terjadi saat laga pembuka Premier League melawan Fulham yang berakhir imbang 1-1.
Wade, yang juga diketahui sebagai ketua perusahaan investasi Boxfund, sudah menjadi pemegang tiket musiman Brighton selama hampir 10 tahun. Akan tetapi, ia mengungkap bahwa dirinya kini dilarang hadir di stadion selama lima pertandingan berikutnya.
Lewat unggahannya di media sosial, Wade menuliskan bahwa larangan tersebut berlaku hingga Desember. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada komunikasi resmi dari pihak klub sebelum dirinya menerima surat pemberitahuan terkait hukuman itu.
"Saya dilarang dari Brighton & Hove Albion Football Club hanya karena mengenakan jersey sepak bola Palestina! Saya sudah hampir 10 tahun menjadi pemegang tiket musiman Brighton. Minggu lalu, saya dilarang lima pertandingan hanya karena mengenakan jersey resmi Palestina di laga melawan Fulham," tulis Wade di LinkedIn.
Ia menceritakan kronologi awal, ketika melepas jaket dalam perjalanan menuju kursi penonton. Di balik jaket tersebut, ia mengenakan jersey Palestina tanpa slogan maupun pesan politik, hanya bertuliskan nama negara.
Menurut penuturannya, pada jeda pertandingan, petugas keamanan meminta dirinya meninggalkan area hospitality tanpa penjelasan. Wade menolak dan kembali ke kursinya. Setelah itu ia mengajukan komplain resmi. Akan tetapi, bukannya mendapat jawaban, ia justru menerima surat berisi larangan menghadiri lima pertandingan.
"Alasannya karena saya tidak mengikuti permintaan steward," bebernya.
Di kolom komentar unggahannya, Wade juga membagikan sebuah video yang memperlihatkan momen saat petugas keamanan mencoba memintanya keluar dari kursi hospitality. Dalam rekaman itu, Wade tampak menolak permintaan tersebut.
Wade kemudian mempertanyakan kebijakan yang diterapkan. Ia menyinggung fakta bahwa UEFA pernah menampilkan banner pro-Palestina saat Piala Super Eropa menghadapi Tottenham.
Selain itu, ia juga menyebut aksi pendukung Celtic yang menunjukkan dukungan kepada Palestina meskipun klub tidak menginginkannya saat laga Liga Champions melawan Atletico Madrid.
Ia menambahkan, aturan Premier League memang melarang penggunaan bendera dari wilayah konflik. Akan tetapi, tidak ada larangan eksplisit terhadap jersey tim nasional tanpa slogan politik.
Akibat larangan lima pertandingan tersebut, Wade tidak dapat menggunakan tiket musiman miliknya hingga Brighton dan Hove Albion menghadapi Aston Villa pada 3 Desember 2025.
Belum dipastikan apakah larangan tersebut juga berlaku untuk laga piala domestik, seperti saat Brighton dan Hove Albion dijadwalkan bertemu Oxford United di Carabao Cup.
Menanggapi isu ini, pihak Brighton dan Hove Albion akhirnya merilis pernyataan resmi. Klub tidak menyebut nama Wade secara langsung, tetapi menekankan aturan Premier League yang berlaku untuk semua penonton.
"Menjelang laga kandang berikutnya melawan Manchester City, kami mengingatkan kembali seluruh pendukung terkait aturan Premier League mengenai penggunaan bendera atau atribut lain yang mewakili negara dalam konflik," imbuh Brighton dan Hove Albion.
Brighton dan Hove Albion menambahkan bahwa aturan liga melarang bendera, spanduk, maupun atribut lain yang berpotensi mengandung konten provokatif. Termasuk di dalamnya adalah atribut dari negara yang sedang berkonflik, serta konten yang dapat dianggap diskriminatif, ofensif, atau bermuatan politik.