lifestyle

Kopi dalam Islam: Bantu Salat Malam hingga Jadi Minuman di Kegiatan Sosial Keagamaan

Penulis Firda Ayu
May 22, 2023
Kopi dalam Islam: Bantu Salat Malam hingga Jadi Minuman di Kegiatan Sosial Keagamaan
 ThePhrase.id – Banyak muslim mengenal kopi sebagai minuman masa kini yang digunakan sebagai pendamping dalam berbagai acara sosial dan keagamaan. Namun, ternyata sejarah kopi sebagai minuman untuk bersosialisasi berkaitan dengan agama Islam

Pada awal abad ke-10, kopi dikenal dalam dunia Muslim berkat khasiatnya sebagai tanaman obat. Dilansir Republika, Muhammad ibn Sa'id al-Dhabhani yang merupakan seorang salik terkenal memanfaatkan rebusan biji kopi sebagai pengganti air seduhan daun al-ghat. Rebusan ini bermanfaat untuk menstimulus mata para sufi yang hendak membiasakan salat malam agar tetap terjaga.

Traditional Coffee in Dallah (Foto: canva/Zurijeta)


Pada pertengahan abad ke-15, kopi sebagai minuman mulai dikenal secara luas seiring makin berkembangnya Islam melalui kaum Sufi Yaman. Jika orang Ethiopia mengonsumsi kopi dengan cara dihisap di dalam mulut, orang Yaman justru menumbuk biji kopi, memanggang, kemudian menyeduhnya dengan air panas dan meminumnya. Persiapan minum kopi ini sangat mirip dengan cara orang-orang menyiapkan dan mengonsumsi kopi di masa kini.

Minuman ini makin populer dan menyebar ke seluruh Timur Tengah, Turki hingga Persia. Orang-orang tidak hanya mengonsumsi kopi di kehidupan sehari-hari atau di rumah, tetapi juga mengonsumsinya di kedai kopi yang kian marak.

Kedai-kedai kopi ini disebut sebagai qahwas dan kopi secara cepat menjadi minuman dalam kegiatan sosial, menggantikan alkohol atau bir yang dulu kerap hadir di acara sosial. Qahwas makin berkembang menjadi pusat diskusi, relaksasi, persaudaraan, hingga keterlibatan intelektual dan spiritual bagi umat muslim.

Cup of Arabic Coffee (Foto: Canva/Zdeno_Kajzr)


Hal ini karena banyak cendekiawan, aktivis, penulis, seniman, pembicara, dan pemimpin hebat yang mendapat inspirasi dan pertumbuhan dari kedai-kedai kopi ini. Kata ‘qahwa’ atau kahveh juga kemudian diadaptasi dalam bahasa Inggris menjadi coffee dan bahasa Italia caffe’.

Kopi menjadi sangat fenomenal hingga membawa pengaruh dan menjadi alat spiritual dalam kehidupan Islam. Namun, kopi sempat dipandang sebelah mata hingga dilarang dikonsumsi di seluruh Eropa oleh Pope Clement VIII (1536-1605).

Pope Clement VIII kemudian memberi kopi julukan Muslim Wine hingga disebut Devil’s drink. Namun setelah mencoba, ia justru jatuh cinta dengan cita rasa kopi dan urung melarangnya. Alchemiya juga mencatat adanya kedai kopi pertama di Inggris bernama Queen's Lane Coffee House pada tahun 1650. Kedai kopi kemudian makin marak dikunjungi dan sangat populer di London pada abad ke-17.

Sejarah kopi dalam Islam (Foto: Canva/Zdeno_Kajzr)


Dari abad ke abad popularitas konsumsi kopi tampaknya belum pudar, hingga kini pun kedai kopi atau coffee shop populer dikunjungi sebagai tempat bekerja, bertemu teman, hingga berdiskusi. Tak hanya dikonsumsi untuk ibadah bagi umat muslim saja, konsumsi kopi kini juga dianggap sebagai rutinitas harian oleh sebagian banyak orang hingga dianggap sebagai minuman anak muda. [fa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic