ThePhrase.id – Kopi identik dengan minuman berkafein yang bisa memberi efek melek atau menambah energi. Namun, belakangan ini populer kopi decaffeinated atau decaf merupakan sebutan lain kopi tanpa kafein atau rendah kafein.
Kopi decaf telah ditemukan sejak 1903 saat pedagang kopi asal Jerman Ludwig Roselius melihat proses pengangkutan biji kopi yang tanpa sengaja terendam air laut. Ia kemudian menemukan bahwa biji kopi yang terendam air laut ini kehilangan sebagian besar kandungan kafeinnya tanpa berubah cita rasanya.
Ia kemudian mencari proses mengurangi kafein dan mematenkan proses menguapi biji kopi dengan berbagai asam dan menggunakan benzene untuk menghilangkan kandungan kafein pada tahun 1906.
Kini populer dan banyak dijual di coffee shop, kandungan secangkir kopi decaf tidak bebas dari kafein melainkan tetap memiliki sedikit kandungan cafein. Sekitar 97% kandungan kafein pada kopi jenis decaffeinated ini hilang.
Dilansir Healthline, satu cangkir kopi decaf (180 ml/mililiter) mengandung 0 – 7 miligram (mg) kafein sedangkan dalam kopi reguler, kandungan kafeinnya mencapai 70 – 140 mg per takaran saji.
Kopi Decaf Alternatif Lebih Sehat?
Meski kini makin populer, tidak semua orang serta merta tergiur pada kopi decaf dan meninggalkan kopi reguler dengan kafein. Hal ini karena banyak orang beranggapan kopi decaf memiliki cita rasa berbeda dengan kopi reguler.
Salah satu efek kafein, sakit perut (Foto: canva)
Kopi decaf memang memiliki rasa, aroma dan warna yang berbeda. Rasa kopi decaf terasa sedikit lebih asam karena proses panjang yang dilaluinya. Selain itu, kopi decaf juga terasa lebih flat.
Kandungan kafein dalam kopi memang memiliki banyak manfaat, namun tak sedikit orang yang tak kuat dengan jumlah kafein dalam kopi. Kafein yang terlalu banyak ini dapat menimbulkan kecemasan, insomnia, pencernaan, hingga memberikan efek buruk pada kesuburan.
Orang yang tidak kuat dengan kandungan kafein kopi reguler, kini beralih ke kofe decaf sehingga tetap bisa menikmati kopi namun dengan kafein yang sedikit. Sebagai alternatif, kopi decaf tetap memiliki kandungan yang baik dalam kopi seperti antioksidan.
Ilustrasi minum kopi rendah kafein (Foto: canva)
Orang yang sensitif terhadap kafein juga dapat menghindari pengaruh kafein seperti mulas, atau susah tidur namun tetap mengkonsumsi kopi dalam rutinitas sehari-hari. Tak hanya itu, orang dengan anxiety dapat mempertimbangkan meminum kopi decaf untuk mengurangi efek kafein dalam tubuh.
Healthline juga menyebut bahwa mengkonsumsi kofi decaf dua gelas atau lebih per hari dapat mengurangi risiko kanker rektal atau anus sebesar 48 persen. Hal ini karena kopi decaf dapat mengurangi risiko gangguan asam lambung setelah konsumsi jika dibandingkan kopi biasa.
Toleransi kafein tiap individu yang berbeda juga merupakan alasan mengapa kopi decaf ini memiliki pasar tersendiri di kalangan penikmat kopi. Kofi decaf cocok untuk orang yang sensitif kafein, atau harus diet kafein serta wanita hamil dan menyusui yang harus mengurangi kafein.
Tak hanya dikonsumsi sebagai kopi hitam, kopi decaf juga dapat dikreasikan menjadi berbagai minuman kopi favorit kalian seperti latte, cappucino atau berbagai kreasi lain. [fa]