ThePhrase.id – Mulai tahun 2022 mendatang, Korea Selatan akan membangun sebuah kota terapung pertama di dunia. Rencananya, kota ini akan dibangun di Busan dengan rangkaian platform yang saling berhubungan dan dapat menampung sekitar 10.000 orang.
Menurut arsitek perancang kota terapung tersebut, kota itu dibangun bertujuan untuk menjadi solusi bagi daerah sekitar pesisir pantai jika suatu saat nanti tenggelam akibat naiknya permukaan laut yang disebabkan oleh dampak pemanasan global.
Platform-platform pada kota terapung ini dirancang agar bisa turun dan naik mengikuti permukaan laut. Nantinya, masing-masing dari lingkungan seluas lima hektar telah dirancang untuk menampung 300 orang di atas gedung-gedung setinggi 7 lantai.
Ilustrasi kota terapung Oceanix City (Foto: BIG)
Bjarke Ingels Group (BIG) selaku firma arsitektur Denmark yang memimpin desain kota yang akan dinamai sebagai “Oceanix City” ini mengatakan bahwa lingkungan kota yang terhubung dengan jalan setapak dan jalur sepeda itu dapat dikelompokkan di sekitar pelabuhan untuk membentuk wilayah yang lebih besar dengan 1.650 orang.
Nantinya kota ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk rekreasi dan juga restoran, pertanian, hingga perkantoran.
Selain itu, penduduk kota ini juga dapat menerapkan kehidupan ramah lingkungan di mana mereka dapat memproduksi makanan dan energi sendiri tanpa menghasilkan limbah dengan suatu sistem yang disebut dengan loop tertutup.
Di bawah platform-platform kota itu juga akan dibangun terumbu terapung dengan teknologi biorock, yang diisi rumput laut, tiram, kerang, dan budidaya kerang yang dapat membersihkan air dan mempercepat regenerasi ekosistem. Teknologi Biorock adalah metode pemulihan terumbu karang melalui proses penambahan mineral.
Ilustrasi keadaan di bawah kota terapung Oceanix City (Foto: BIG)
Pembangunan kota terapung ini didasari oleh peringatan dari Greenpeace Korea bahwa Pantai Haeundae di kota Busan yang terkenal di kota itu bisa hilang pada tahun 2030 akibat naiknya permukaan laut.
Dalam sebuah studi di jurnal Sustainability, hal tersebut bahkan sudah mulai menjadi kenyataan, sebab telah ditemukan fakta bahwa Busan mengalami kerusakan banjir yang lebih parah dibandingkan dengan tempat lain di Korea Selatan dalam 10 tahun terakhir.
Itai Madamombe selaku salah satu penggagas Oceanix City mengatakan bahwa proyek tersebut saat ini sedang dalam diskusi dengan 10 pemerintah lain tentang penerapan teknologi yang dikembangkan di Busan. Lingkungan prototipe pertama di kota tersebut akan selesai pada tahun 2025 dan dapat dihuni oleh penduduk.
"Dengan perubahan kompleks yang dihadapi kota-kota pesisir, kami membutuhkan visi baru di mana manusia, alam, dan teknologi dapat hidup berdampingan," ujar walikota Busan Park Heong-joon yang menyambut baik kesepakatan tersebut.
Ilustrasi kota terapung Oceanix City (Foto: BIG)
Direktur UN-Habitat (sebuah badan pembangunan perkotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)) Maimunah Mohd Sharif mengatakan bahwa Busan merupakan wilayah yang ideal untuk pembangunan prototipe sebuah kota tahan banjir.
"Kota terapung yang berkelanjutan adalah bagian dari gudang strategi adaptasi iklim yang tersedia bagi kita. Daripada berkelahi dengan air, mari kita belajar hidup selaras dengannya," tandas Sharif. [hc]