ThePhrase.id - Korea Utara melaporkan infeksi virus Covid-19 perdananya, setelah dua tahun lebih pandemi melanda dunia. Kantor berita resmi Korea Utara mengumumkan bahwa pihaknya telah menemukan tes positif varian Omicron dari sejumlah orang yang demam di kota Pyongyang.
Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggunakan masker saat mengumumkan kasus Covid-19 perdana yang disiarkan KRT (KRT via AP)
Menanggapi hal tersebut, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un telah mengadakan pertemuan Politbiro Partai Pekerja Korea untuk memulai penguncian menyeluruh (lockdown) kota serta melakukan penutupan perkantoran. Ia juga mendesak petugas kesehatan untuk meningkatkan upaya desinfeksi di tempat kerja dan rumah serta memobilisasi persediaan medis cadangan.
Kim Jong Un mengungkap pentingnya pengendalian transmisi serta penghilangan sumber infeksi secepat mungkin sehingga dapat mengurangi ketidaknyamanan publik. Ia mengatakan bahwa negaranya akan segera berhasil mengendalikan wabah karena persatuan pemerintah dan negara.
Presiden Kim Jong Un terlihat mengenakan masker di depan umum, kemungkinan untuk pertama kalinya sejak dimulainya pandemi, tetapi skala penularan di Korea Utara belum diketahui.
Melansir Associated Press, Korea Utara, yang telah mempertahankan kontrol anti-virus yang ketat di perbatasannya selama lebih dari dua tahun, tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang penguncian barunya. Tetapi seorang fotografer Associated Press di sisi perbatasan Korea Selatan melihat banyak orang bekerja di ladang atau berjalan di jalan setapak di kota perbatasan Korea Utara - indikasi lockdown tidak mengharuskan orang untuk tinggal di rumah, atau membebaskan pekerjaan pertanian.
Pasca laporan kasus perdananya, beberapa orang mengatakan bahwa pengendalian wabah di Korea Utara sangat penting. Kegagalan memperlambat infeksi dapat memiliki konsekuensi serius karena negara itu memiliki sistem perawatan kesehatan yang buruk dan 26 juta penduduknya diyakini sebagian besar tidak divaksinasi. Beberapa ahli mengatakan Korea Utara mungkin akan mencari bantuan dari luar.
Perlu diketahui Korea Utara merupakan salah satu negara pertama yang menutup perbatasan luar negeri pada Januari 2020 lalu. Penutupan perbatasan negara tersebut telah menghentikan pasokan penting memasuki negara itu, yang menyebabkan kekurangan pangan dan ekonomi yang goyah.
Kementerian Unifikasi Seoul mengatakan Korea Selatan bersedia memberikan bantuan medis dan bantuan lain ke Korea Utara berdasarkan pertimbangan kemanusiaan. Hubungan antara Korea telah memburuk sejak 2019 di tengah kebuntuan dalam negosiasi nuklir dan uji coba senjata Korea Utara. [nadira]