trending

Korea Utara Tembakkan Ratusan Peluru Artileri ke Pulau Perbatasan Korea Selatan

Penulis Nadira Sekar
Jan 09, 2024
Foto: Latihan Militer Korea Selatan (dok. Ministry of National Defense Republic of Korea)
Foto: Latihan Militer Korea Selatan (dok. Ministry of National Defense Republic of Korea)

ThePhrase.id - Korea Utara menembakkan lebih dari 200 butir peluru artileri ke arah perairan pulau Yeonpyeong, yang berada di perbatasan barat daya Korea Selatan.

Peluru artileri yang ditembakkan pada hari Jumat (5/1), antara pukul 09:00 hingga 11:00 waktu lokal (00:00 hingga 02:00 GMT), tidak masuk ke wilayah Korea Selatan karena semuanya mendarat di zona buffer antara kedua negara.

Menanggapi insiden tersebut, Korea Selatan memerintahkan warga sipil untuk segera mencari perlindungan. Pemerintah Korea Selatan juga mengungkap bahwa pihaknya akan menggelar latihan tembak nyata untuk menegaskan kesiapan mereka dalam menghadapi ancaman serupa.

Otoritas di dua pulau terdekat, Baengnyeong dan Daecheong, juga memerintahkan warga sipil untuk mencari perlindungan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan insiden tersebut tidak menimbulkan kerusakan pada rakyat atau militer, namun tindakan itu mengancam perdamaian di Semenanjung Korea dan meningkatkan ketegangan.

Meskipun Korea Selatan mengecam tindakan Korea Utara sebagai "tindakan provokatif", pihak Korea Utara membantah bahwa pulau tersebut dalam bahaya akibat latihan menembaknya. Mereka bersikeras bahwa tembakan artileri mereka tidak membahayakan pulau-pulau di Korea Selatan.

Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA mengungkap bahwa serangan ini terjadi sebagai respons terhadap peringatan sebelumnya dari Pyongyang yang menyatakan bahwa mereka sedang memperkuat persenjataan militernya sebagai persiapan untuk konflik yang dapat "meletus kapan saja" di Semenanjung Korea.

Renggangnya hubungan antara Pyongyang dan Seoul yang semakin memanas, dipicu oleh peningkatan latihan militer Korea Selatan dengan Amerika Serikat serta peluncuran satelit mata-mata oleh Korea Utara pada bulan November tahun lalu. 

Kesal dengan peluncuran satelit tersebut, Seoul memutuskan untuk menangguhkan sebagian dari perjanjian militer antara kedua negara yang disepakati pada tahun 2018 dengan tujuan mengurangi ketegangan di antara mereka. Tindakan ini tidak diterima oleh Korea Utara. Sebagai respons, Pyongyang memutuskan untuk sepenuhnya membatalkan perjanjian tersebut.

Sebelumnya, sejarah konflik antara kedua Korea telah meninggalkan jejak tragis di pulau Yeonpyeong. Pulau Yeonpyeong, yang menjadi rumah bagi pangkalan militer dan populasi sipil kecil sekitar 2.000 orang, terletak 3 km (2 mil) dari batas maritim yang dipersengketakan di Laut Kuning dan 12 km dari pantai Korea Utara. Pada tahun 2010, dua prajurit dan dua warga sipil tewas setelah Korea Utara menembakkan puluhan butir artileri ke pulau tersebut. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic