politics

KPU RI Sebut Langkah Antisipasi Potensi Kecurangan Pilkada Kotak Kosong Perlu Dipersiapkan

Penulis Rangga Bijak Aditya
Sep 17, 2024
Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin (kemeja abu-abu) saat meninjau simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 dengan satu paslon melawan kotak kosong di Kabupaten Maros, Sulses, Minggu (15/9/24). (Foto: Instagram/kpu_ri)
Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin (kemeja abu-abu) saat meninjau simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 dengan satu paslon melawan kotak kosong di Kabupaten Maros, Sulses, Minggu (15/9/24). (Foto: Instagram/kpu_ri)

ThePhrase.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin menegaskan bahwa langkah antisipasi mengenai adanya potensi kecurangan pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di daerah yang hanya diikuti calon tunggal melawan kotak kosong perlu dipersiapkan.

Hal tersebut disampaikan Afif, sapaan akrab Afifuddin di sela-sela kegiatannya ketika melakukan peninjauan simulasi pemungutan suara Pilkada pasangan calon tunggal di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulses) pada Minggu (15/9).

“Semua harus kita antisipasi. Namanya pertandingan, persaingan, perebutan kursi kada (kepala daerah), potensi pasti ada, makanya, kita kerja sama dengan semua pihak,” ucap Afif kepada awak media di Sulsel, dikutip Antaranews.

Afif mengatakan KPU terbuka untuk menerima masukan serta saran dari berbagai pihak terkait pencegahan potensi terjadinya kecurangan atau pelanggaran tersebut.

Saat ini, daerah yang akan melaksanakan Pilkadan hanya dengan satu pasangan calon (paslon) melawan kotak kosong terdapat 38 daerah, namun masih belum ditetapkan karena situasi yang masih dinamis.

“Sampai sekarang, sementara ini setelah pendaftaran, perpanjangan, dan penerimaan berkas kembali yang kita lakukan, sementara ini sekitar satu provinsi dan 37 kabupaten/kota,” papar Afif.

Adapun keputusan akhir tersebut nanti akan ditetapkan setelah masa penetapan pasangan bakal calon pada Minggu, 22 September 2024 mendatang.

Ia turut menjelaskan bahwa KPU RI akan menyerahkan ke KPU Provinsi apabila perlu melaksanakan simulasi terlebih dahulu terhadap daerah yang berpotensi Pilkada hanya dengan satu pasangan, jika waktu dan kesempatannya tersedia.

“Nanti kita dorong juga untuk melakukan simulasi. Karena, nanti kan ada yang spesifik. Kalau untuk simulasi yang umum, sebenarnya setelah kami melakukan simulasi, biasanya teman-teman melakukan simulasi di daerahnya masing-masing. Biasanya sih di level provinsi yang kita mintakan melakukan simulasi di level daerah,” jelasnya.

Afif juga menyatakan koordinasi dengan Polri terkait pengamanan sejauh ini terjalin dengan sangat baik di seluruh daerah yang akan melaksanakan Pilkada Serentak 2024. (Rangga)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic