ThePhrase.id - Tengah viral, kantor media Tempo mendapat teror kiriman kepala babi yang dibungkus dalam kotak kardus dengan dilapisi styrofoam pada Rabu (19/3) dan kardus yang dibungkus kertas kado bermotif bunga mawar berisikan enam ekor tikus pada Sabtu (22/3).
Sebelumnya, kotak berisi kepala babi ditujukan kepada seorang wartawan desk politic dan hostpodcast (siniat) Bocor Alus Politik, yakni Francisca Christy Rosana (Cica), yang baru menerimanya pada Kamis (20/3) sore.
Kardus yang sudah dicurigai karena tidak ada nama pengirimnya tersebut kemudian dibawa ke kantor untuk dibuka, lalu ketika dibuka langsung tercium bau busuk dan semakin menyengat setelah diketahui berisi kepala babi.
“Baunya makin menyengat dan terlihat masih ada darahnya, kedua telinganya terpotong,” ucap rekan kerja Cica, Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran dikutip Tempo.
Sementara itu, kotakberisi enam ekor tikus ditemukan oleh seorang petugas kebersihan kantor Tempo, Agus pada Sabtu (22/3) dengan kondisi kepala tikus sudah terpenggal.
Kotak kardus tanpa tulisan tersebut diketahui dilempar orang tidak dikenal pada Sabtu dini hari dari luar halaman kantor yang berlokasi di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan tersebut.
Pemimpin Redaksi (Pemred) Tempo, Setri Yasra mengatakan bahwa kiriman kepala babi dan tikus dalam kardus semakin memperjelas teror yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab terhadap redaksi Tempo.
Setri mengimbau pelaku untuk menghentikan aksi terornya karena dinilai sebagai tindakan pengecut, dan menegaskan bahwa pihaknya tidak gentar dengan teror tersebut.
“Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis. Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar,tapi stop(hentikan) tindakan pengecut ini,” ujar Setri.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menugaskan Kabareskrim Polri, Komisaris Jenderal Wahyu Widada untuk menyelidiki dan mengusut tuntas teror kepala babi dan bangkai tikus yang dialami kantor media Tempo.
“Kaitannya dengan peristiwa di media Tempo, saya sudah perintahkan kepada Kabareskrim untuk melaksanakan penyelidikan lebih lanjut,” tukas Listyo di Medan, Sabtu.
Kepala Kantor Kepresidenan, Hasan Nasbi turut menuai sorotan masyarakat ketika dirinya merespons teror kepala babi dengan bercanda, ketika menyarankan agar kepala babi tersebut dimasak.
“Udah dimasak aja. Kalau kepala babi mah dimasak aja,” ujar Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat (21/3).
Hal tersebut dikatakan karena dirinya mengaku melihat sikap wartawan Tempo, Cica melalui media sosial X (dulu Twitter) yang juga menanggapi teror yang ia terima dengan candaan.
“Saya lihat dari media sosialnya Fransisca, itu dia disuruh minta dikirimin daging babi. Artinya dia tidak terancam kan, buktinya dia bisa bercanda, kirimin daging babi dong,” imbuhnya.
Hasan menyatakan saat ini pihaknya belum bisa menanggapi teror kepala babi karena belum mengetahui dengan siapa Tempo memiliki masalah. Ia kemudian meminta seluruh pihak untuk tidak membesar-besarkan perkara tersebut. (Rangga)