ThePhrase.id - Tengah viral konten memasak 200 kg daging rendang di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Sumatera Selatan yang dilakukan seorang influencer (pemengaruh) sekaligus pembuat konten, Willie Salim hilang dalam hitungan menit.
Kejadian tersebut terjadi ketika Willie mengadakan kegiatan masak besar pada Jumat (21/3) bersama warga sekitar. Kegiatan itu semula berjalan lancar sampai ketika Willie pamit sebentar untuk ke toilet, namun mendapatkan kabar bahwa seluruh daging rendang yang masih dalam proses dimasak itu hilang.
“Ini aku tinggal bentar ke toilet, tiba-tiba (rendang) hilang. Gimana ceritanya Pak?” tanya Willie kepada seorang polisi yang berjaga.
Polisi tersebut kemudian menjelaskan bahwa 200 kg daging rendang tersebut diambil oleh para warga yang hadir meskipun dirinya sudah mengingatkan bahwa wajan masih panas dan daging masih belum matang.
“Tadi saya larang, takut nanti ada apa-apa, ini kan posisi (wajan) panas, jangan sampai anak-anak kena kuah rendang yang panas ini,” jelas polisi tersebut.
Meskipun demikian, polisi tersebut bersyukur tidak ada kejadian yang membahayakan terjadi dalam aksi tersebut.
“Tapi alhamdulillah ya, kita sudah berusaha semaksimal mungkin, (tetap) lenyap seketika, tidak sampai satu menit (rendang) ludes, orangnya pada ambil ke sini,” imbuhnya.
Ia mengaku melihat warga mengambil rendang tersebut dengan sejumlah alat yang sudah dibawa seperti plastik, gayung, hingga ember, sampai hanya menyisakan sedikit kuah di atas wajan.
“Ada yang pakai (kantung) kresek, ada yang pakai ember, ada gayung, ada macam-macam,” tukasnya.
Kejadian yang menjadi kontroversi tersebut membuat banyak warganet menghujat warga Palembang, termasuk mereka yang tidak menghadiri acara masak rendang Willie Salim namun ikut tersinggung dengan narasi yang kurang mengenakkan.
Menyikapi hal tersebut, melalui video yang diunggah di akun Instagramnya @willie27_, Willie menyampaikan permohonan maaf sekaligus menerangkan bahwa kejadian tersebut bukan settingan (diatur).
“Saya minta maaf sebesar-besarnya untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti, gara-gara kejadian rendang yang viral ini. Banyak narasi yang tidak enak bagi warga Palembang,” ujar Willie.
Willie mengatakan bahwa kejadian tersebut bukan merupakan salah warga Palembang, melainkan kesalahan pihaknya karena kurang persiapan dan tidak memperhitungkan antusiasme warga.
“Ini pelajaran berharga buat aku, itu adalah kebodohanku, mohon jangan salahkan warga Palembang. Jika aku memasak lebih awal dengan persiapan lebih matang, lebih rapi, hal tersebut tidak akan terjadi. Saya mohon maaf sebesar-besarnya,” tandasnya. (Rangga)