ThePhrase.id - Perayaan Imlek identik dengan berbagai makanan khas, salah satunya adalah nian gao atau kue keranjang.
Nian gao menjadi makanan yang familiar dijumpai dalam perayaan Tahun Baru Imlek hingga memiliki sebutan Chinese New Year’s Cake. Meski bisa dikonsumsi sepanjang tahun, kue keranjang populer ditemui saat menjelang Imlek serta dapat ditemui saat Duanwu Festival atau Dragon Boat Festival.
Tradisi masyarakat Tionghoa menganggap bahwa memakan kue keranjang pada tahun baru dapat membawa keberuntungan. Hal ini karena nian gao (年糕) merupakan homomim dari kata “tumbuh setiap tahun” atau (年高), yang berarti tahun yang makin sejahtera. Selain itu, nian gao (年糕) juga merupakan homonim yang tepat dari "sticky cake" (黏糕 atau 粘糕) dengan karakter 黏 atau 粘 (nián) yang berarti "lengket".
Kehadiran kue keranjang dapat ditelusuri dari tahun 386 - 589 Masehi melalui teks pertanian bertajuk Qimin Yaoshu. Teks ini merujuk pada buku resep lama Shi Ci (食次) dan hidangan ketan, ye (䊦) mengenai pembuatan kue keranjang. Resep ini menjadi varian nian gao paling awal yang diketahui pernah dibuat.
Kue keranjang memiliki tekstur lengket yang dipercaya merupakan persembahan untuk Dewa Tungku atau Kitchen God dengan tujuan untuk membuat lengket mulut sang dewa sehingga tidak dapat menyumpahi manusia dengan hal-hal buruk.
Nian gao tradisional memiliki bentuk bulat dengan hiasan keberuntungan seperti karakter kemakmuran (福) di bagian atas kue. Karakter ini sering kali ditulis dalam aksara tradisional Tiongkok. Dilansir detik.com, bentuk bulat tak berujung pada kue keranjang merupakan makna agar keluarga yang merayakan Imlek tetap bersatu, rukun dengan tekad menghadapi tahun yang akan datang.
Makna kue keranjang pada momen kumpul keluarga di Tahun Baru Imlek juga dapat memberikan semangat untuk saling menjaga keharmonisan dalam hidup berkeluarga. Tekstur kue keranjang yang legit dan kenyal juga memiliki makna yang menunjukkan keuletan, kegigihan, hingga daya juang tinggi. Sementara, tekstur lengket menggambarkan perekatan persaudaraan dan mempererat keharmonisan.
Rasa manis dari kue keranjang juga memiliki arti yang melambangkan kegembiraan, kenikmatan atau keberkahan hidup hingga kemampuan untuk memberikan yang terbaik dalam hidup.
Dalam perayaan Imlek, kue keranjang kerap dibagikan sebagai hadiah dan dibuat dengan berbagai bentuk maupun kemasan menarik untuk disesuaikan dengan musim perayaan. Seperti pada kue keranjang berbentuk sepasang ikan mas yang melambangkan surplus atau kelimpahan setiap tahun. Desain-desain ini juga menjadi simbol keberuntungan dan harapan baik pada Tahun Baru Imlek.
Tak berhenti sampai di sini, proses pembuatan kue keranjang yang memakan waktu cukup lama juga disebut memiliki makna. Dengan proses pembuatan sekitar 11 hingga 12 jam, kue keranjang melambangkan kesabaran, keteguhan hati, serta cita-cita yang dapat dicapai.
Itu dia berbagai makna yang dalam dari makanan khas Imlek, nian gao atau kue keranjang. [fa]